Liputanindo.id JALUR GAZA – Israel tengah mempertimbangkan Kepada menolak Sekalian permintaan visa masuk yang diajukan oleh pegawai PBB. Hal tersebut disampaikan lapor Otoritas Penyiaran Israel pada Rabu (26/10/2023).
Badan penyiaran tersebut mengungkpkan, sejak konflik Hamas-Israel mulai, permintaan dari staf PBB Kepada masuk Gaza Maju meningkat.
Baca Juga:
Israel Tolak Resolusi PBB Tentang Keanggotaan Palestina
Tetapi karena Israel marah terhadap ucapan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan sebelumnya pertemuan antara Utusan Spesifik PBB Kepada Timur Tengah Tor Wennesland dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, Membangun Israel menganggap negatif permintaan PBB itu.
Tetapi hingga kini, Israel belum mengeluarkan pernyataan Formal mengenai Embargo pegawai PBB masuk Gaza. PBB sendiri sejauh ini belum menemukan hambatan dalam mendapatkan persetujuan visa.
Israel marah kepada Guterres setelah menyatakan serangan Hamas terhadap Israel terjadi tanpa Dalih, yakni akibat 56 tahun pendudukan Kawasan Palestina oleh Israel.
“Mereka Menyaksikan tanah mereka Maju-menerus dijarah oleh pemukiman dan kekerasan; perekonomian mereka Mandek; penduduknya mengungsi dan rumah mereka dirobohkan. Cita-cita mereka mengenai adanya solusi politik Kepada penderitaan mereka sudah lenyap,” kata Guterres, dikutip Kamis (27/10/2023).
Ucapan Guterres itu Membangun Gilad Erdan, duta besar Israel di PBB, menyatakan negaranya akan memberi pelajaran kepada PBB, seperti dilansir dari Antara.
“Akibat ucapan dia (Sekjen PBB), kami akan menolak mengeluarkan visa Kepada wakil-wakil PBB,” kata Erdan kepada Army Radio.
“Kami sudah menolak visa Kepada Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths,” kata Erdan, seraya menambahkan “Saatnya memberi mereka pelajaran.” (IRN)
Baca Juga:
Kelamnya Hari Perempuan Global di Palestina