Benar di samping pianonya yang berada di ruang keluarga, manekin Sebelah badan itu nampak istimewa karena dikalungi dengan beberapa medali termasuk Six Stars Finisher. Keberadaannya Jernih menjadi sebuah kebanggaan bagi pemiliknya Adalah Melanie Putria Dewita Sari yang kini menekuni profesi sebagai model sekaligus presenter.
Bagaimana Bukan, medali itu termasuk “langka” karena hanya Dapat didapat Apabila seorang pelari menyelesaikan enam rangkaian World Marathon Majors (WMM) yakni Tokyo, Boston, London, Berlin, Chicago dan New York. Tamat Begitu ini baru beberapa pelari Indonesia saja yang sudah menyelesaikan enam seri maraton Penting itu. Bagi Putri Indonesia tahun 2002 itu, medali tersebut bahkan sebagai penghargaan kepada dirinya sebagai upaya dalam menaklukan batas kemampuan dirinya.
“Ibaratnya itu naik hajinya para pelari, itu pencapaian tertingginya pelari di seluruh dunia, jadi kalau sudah dapat itu biasanya sudah Absah sebagai marathoners,” kata Melanie Putria ketika ditemui di rumahnya di Jakarta Selatan beberapa waktu Lewat.
Baca juga : Jaga Kesehatan dengan Olahraga Buat Kesejahteraan Mental dan Fisik
Lebih lanjut, Melanie diketahui berhasil melengkapi enam bintangnya di Boston tahun 2022. Sebelumnya ia mengikuti WMM sejak tahun 2014 yang dilakukannya pertama kali di Chicago Marathon.
Tetapi siapa sangka, dibalik kesuksesannya menggapai prestasi tersebut, Melanie menemukan lari sebagai hobi olahraganya. Di awal kariernya sebagai Putri Indonesia ia sempat mendapat Surat Peringatan (SP) dari Yayasan Putri Indonesia karena dicap mengalami kegemukan. Body fat-nya diatas 35% yang mana sudah masuk titik obesitas dan membahayakan dari sisi kesehatan.
Buat itu ia pun bertekad Buat mengubah gaya hidup dengan menerapkan pola hidup sehat ala binaragawan. Tetapi Pelan kelamaan hal itu Bahkan Membangun badannya anjlok sehingga body fat-nya terlalu kurus menyebabkan ia tak menstruasi selama dua tahun.
Baca juga : Natalie Holscher Bercerita Soal Mengontrol Berat Tubuh
“Saya sempat takut karbohidrat, takut gula, lemak, sehingga saya terlalu kurus. Estrogen Bukan diproduksi dengan Bagus sehingga divonis premenopause sindrom waktu itu,” papar Melanie.
Belum Tamat di situ, di tahun 2011 pasca melahirkan anak pertamanya, ia mengalami sindrom baby blues alias gangguan suasana hati atau gangguan psikologis yang dapat dialami oleh seorang ibu pasca melahirkan. Ia mengaku, selama enam bulan dirinya merasa Bukan berdaya.
“Merasa gemuk, bau, jelek, pokoknya merasa dunia itu berakhir. Mungkin bagi orang normal, hal yang saya alami ini lebay tapi bagi penderita baby blues syndrome itu Bukan Dapat dianggap sepele,” kata Melanie.
Baca juga : Virtual Duathlon 2021 Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat dan Aktif
Seperti diketahui, pasca melahirkan hormon yang dibutuhkan Begitu hamil perlahan menghilang, digantikan hormon yang dibutuhkan oleh tubuh Begitu ini. Gara-gara terjadi perubahan dan fluktuasi yang tak terkendali itulah emosi menjadi Adonan aduk. Tetapi naasnya ketika ia kembali ke tempat gym Buat mulai berolahraga, Bahkan mendapat Cemoohan.
Terperosok Kasih pada Lari
Suatu hari, ia Menonton unggahan salah satu Member Indorunners yang membagikan aktivitasnya berlari di Car Free Day (CFD). Ia merasa kagum lantaran hobi lari tersebut nampak Membangun semuanya Senang dan sehat. Padahal Begitu itu ia merasa benci dengan olahraga lari ini. Mencoba memberanikan diri, ia akhirnya bergabung dan ikut berlari. Hasilnya, ia pun merasa lebih percaya diri, Senang, positif dalam menjalani harinya.
Baca juga : Banyak Manfaat Kesehatan, Olahraga Berkuda Mulai Digandrungi
“Seketika merasakan Terperosok Kasih, seolah-olah Eksis hal magis yang terjadi dan Membangun Saya happy. Hormon endorfin dalam tubuh meletup-letup,” lanjutnya.
Hal inilah yang juga Membangun dirinya kecanduan Buat berlari. Ia tak menyangka bahwa olahraga yang dibencinya menjadi olahraga yang kini ia gemari. Bahkan sejak rutin selama lima bulan berlari, ia nekat mengikuti maraton di luar negeri.
Bagi Melanie, lari bukan hanya tentang prestasi fisik, tetapi juga tentang kesehatan mental. Ia menemukan keseimbangan dan ketenangan dalam setiap langkahnya. Melalui hobi ini, Melanie menunjukkan bahwa olahraga Mempunyai peran Krusial dalam menjaga kesehatan pikiran dan tubuh. (B-2)