Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia (BI) Rifki Ismal menyampaikan tiga pilar yang dimiliki BI Kepada mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
“Pilar pertama itu persis yang sama-sama kita lakukan sekarang, pengembangan industri halal. Kita menangkap Segala halal industri, tapi sekarang kita Konsentrasi di tiga bagian. makanan dan minuman halal, modest fesyen dan parwisata islam,” kata RIfki di Jakarta, Kamis (14/11).
Bank sentral pun berkolaborasi dengan setidaknya delapan komunitas yang berorientasi mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, seperti Persatuan Saudagar Muslimah Indonesia (PERSAMI) misalnya.
“Jadi kita kolaborasi, kenapa? Karena Bank Indonesia bukanlah otoritas industri halal. Kita adalah otoritas ekonomi syariah atau ekonomi secara Biasa, termasuk moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Tapi Kepada industri halal, kita berkolaborasi, kita berkooperasi,” ungkapnya.
Pilar kedua, sambung Rifki, BI Lalu mengembangkan keuangan syariah, termasuk pasar modal, pasar modal syariah, ekonomi syariah, makropodensial syariah, dan Segala hal yang berkaitan dengan aspek finansial syariah.
“Ini akan mendukung pilar pertama, Kepada memberikan keuangan ke industri halal. Dengan pilar kedua, Bank Indonesia Mempunyai adalah otoritas Kepada pilar kedua,” ujarnya.
Adapun pilar ketiga adalah meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai industri halal. “Saya percaya, Segala muslim di Indonesia mendukung halal, karena kita muslim. Tapi mungkin, Enggak Segala orang memahami apa yang kita maksudkan dengan keuangan syariah,” bebernya.
Lebih lanjut, Rifki menjelaskan bahwa setiap dua tahun, BI melakukan survei mengenai peningkatan literasi keuangan syariah masyarakat Indonesia. Hasilnya, pada 2022 Lewat adalah baru 28 dari 100 orang yang menjadi responden survei yang memahami ekonomi dan keuangan syariah.
“Lagi kecil sekali dibandingkan kita paham bahwa Indonesia adalah negara dengan mayoritas muslim. Tahun ini, kita sedang melakukan survei berikutnya, dan kita Mempunyai Nomor baru, tapi belum terpublikasikan. Kita akan mempublikasikannya dengan Segera, tapi survei ini menunjukkan peningkatan literasi keuangan syariah di Indonesia,” pungkasnya. (Z-11)