MICROSOFT dilaporkan telah memecat dua karyawannya karena mengadakan acara peringatan tanpa izin Kepada Kaum Palestina yang tewas di Jalur Gaza pada kampus perusahaan di Redmond, Washington.
Kedua karyawan tersebut dipecat melalui telepon pada Kamis (24/10) malam karena mereka berdua dilaporkan menjadi Member koalisi karyawan yang disebut No Azure for Apartheid.
Koalisi itu menentang penjualan teknologi komputasi Gugusan Microsoft kepada pemerintah Israel. Ini menurut Seattle Times.
Microsoft mengatakan pada Jumat (25/10) bahwa mereka telah mengakhiri masa kerja beberapa individu sesuai dengan kebijakan internal, tetapi Kagak memberikan rincian lebih lanjut.
“Kami Mempunyai begitu banyak Member komunitas di Microsoft yang telah kehilangan keluarga, Sahabat, atau orang yang dicintai,” surat Berita tersebut mengutip Abdo Mohamed, seorang peneliti dan ilmuwan data yang dipecat. (Yeni Safak/Z-2)