Perempuan Bukan Kembali Sekadar Pelengkap di Pilkada

Perempuan Bukan Lagi Sekadar Pelengkap di Pilkada
Calon Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi(MI/Lina Herlina)

MUNCULNYA para calon kepala daerah Perempuan menunjukkan Perempuan bukan Kembali sekadar pelengkap di Pilkada 2024 khususnya di Sulawesi Selatan. Para calon kepala daerah itu muncul di seluruh Strata pemilihan kepala daerah yang kini sudah memasuki masa kampanye.

Contohnya, pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, terdapat tiga kandidat Perempuan yang siap bertarung. Kondisi ini terbilang jarang terjadi, bahkan baru pertama kali di Pilkada Makassar. Selain itu, di kabupaten lain, Tak sedikit sosok Perempuan yang juga muncul sebagai kandidat, Bagus sebagai calon kepala daerah maupun wakil. 

Total Terdapat 20 figur Perempuan yang maju dalam arena pertarungan pilkada di Sulawesi Selatan 2024 ini dari 71 Kekasih calon. Jumlah tersebut memang meningkat dua kali lipat lebih dibandingkan pilkada sebelumnya di Sulsel. Demi itu dari 33 pasang calon hanya Terdapat tujuh figur Perempuan.

Nama-nama figur Perempuan yang maju tersebut sebenarnya Tak Kembali asing bagi masyarakat daerah setempat di Sulsel. Sebut saja Fatmawati Rusdi, yang kini maju sebagai Wakil Gubernur Sulsel mendampingi petahana Andi Sudirman Sulaiman.

Sebelumnya, kader Partai NasDem itu adalah Wakil Wali Kota Makassar yang mendampingi Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, yang kini menjadi lawannya di Pilgub Sulsel. Bahkan Fatma adalah caleg DPR RI terpilih, tapi memilih mundur Kepada bertarung di Pilgub Sulsel.

Menurutnya, populasi penduduk Perempuan di Sulsel itu sangat tinggi. Dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Sulsel pada Pilkada 2024 ini, jumlah Perempuan lebih banyak ketimbang Lelaki, sehingga harus Terdapat perhatian dan keberpihakan Spesifik pada Perempuan. 

“Peran dan pemberdayaan Perempuan wajib ditingkatkan. Dan Pemilihan kepala daerah ini, harus menjadi ruang bersatunya kaum Perempuan, sekaligus kesempatan Kepada mencetak sejarah bahwa Perempuan Bisa juga menjadi pemimpin. Di Sulsel belum pernah Terdapat kandidat Perempuan yang bertarung sebagai kepala atau pun wakil kepala daerah. Ini adalah sejarah,” sebut Fatma.

Cek Artikel:  Anies Terima Kasih atas Kepercayaan untuk Meneruskan Tugas di Jakarta

Bahkan dari survei yang dilakukan lembaga survei Indikator Politik Indonesia pada 26 September-3 Oktober 2024, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Mutadi, menyebutkan survei itu memotret kecenderungan sikap dan perilaku pemilih di Sulsel, dan Unsur-Unsur yang berkaitan dengan pilihan, Bagus perspektif gender, usia, tingkat pendidikan, pekerja, Pendapatan, prefensi Religi dan Etnis, afiliasi ormas, dan lainnya.

Hasilnya, elektabilitas Andi Sudirman Sulaiman yang didampingi Fatmawati mencapai Nomor 63,1%. Bahkan dalam survei terkait top of mind, Fatma Tetap unggul dibanding calon wakil gubernur lainnya. 

Menonton fenomena tersebut, Wakil Raktor III Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Nur Fadhila, yang juga aktivis dan pemerhati Perempuan dan anak di Sulsel menjelaskan, Apabila keterlibatan Perempuan dalam kontestasi pilkada meningkat lantaran masyarakat semakin cerdas, Bagus dari segi pemilih maupun dari segi politisi Perempuan.

“Perempuan sudah diberikan kuota oleh undang-undang, dan itu selayaknya dimanfaatkan dengan Bagus. Karena 10 tahun Lewat, kondisi seperti ini belum terbentuk, karena Tetap dalam tahap pengembangan” Terang Nur Fadhilah 

Ia pun berpendapat, kemunculan figur Perempuan ini adalah hasil dari perjuangan mereka sendiri. “Perempuan-Perempuan yang maju ini cukup cerdas, Bagus dari bidang pengetahuan politik, pendidikan, maupun pengalaman, karena rata-rata mereka sudah terlibat dalam partai politik,” tambahnya.

Fadhilah menekankan bahwa dukungan terhadap kemunculan figur Perempuan di pilkada harus diberikan dengan Bagus. Dukungan ini Tak berarti Perempuan harus memilih Perempuan, melainkan masyarakat harus memahami bahwa kualitas Perempuan di Sulawesi Selatan Tak diragukan Kembali. 

Cek Artikel:  KPU Pelanggar Aturan Kampanye akan Berhadapan dengan Bawaslu

“Mereka sudah semaju itu dan mapan secara politik dan ekonomi,” ungkapnya Sembari mengingat bahwa Perempuan memerlukan biaya yang besar, terutama dalam pemilihan Demi ini.

Fadhilah juga berpendapat bahwa Demi ini keterlibatan Perempuan di arena Pilkada bukan Kembali sekedar pelengkap, melainkan sebagai pemain Esensial. Momen ini adalah Kesempatan bagi Perempuan Kepada membuktikan diri. “Tak perlu Kembali mengambil tindakan, dan Perempuan Tak perlu Kembali meminta kuota. Sudah saatnya Perempuan Mempunyai level yang sama dalam memimpin suatu daerah,” tegas Fadhilah.

Ia meyakini, Perempuan yang ikut kontestasi pilkada, khususnya di Sulawesi Selatan, juga dapat Bertanding dengan kontestan Lelaki. “Persoalan apakah mereka ditempatkan sebagai kepala daerah atau wakil hanyalah kesepakatan. Tak masalah Apabila kontestan Perempuan menduduki posisi wakil,” tukasnya. 

Fadhilah percaya bahwa suatu Demi nanti akan lebih banyak Perempuan yang berani maju, dengan syarat mereka siap dalam segala hal yang diperlukan Kepada menjadi calon bupati atau gubernur.

Salah satu calon Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika, mengaku Apabila sudah Tak Sebaiknya memang Perempuan hanya jadi sekedar pelengkap saja dalam pilkada, semikian pula dalam kegiatan-kegiatan politik lainnya. “Perempuan selalu punya perang Krusial di mana pun dia berada. Bahkan dalam keluarga saja, Perempuan merupakan pendidikan pertama bagi anaknya. Perempuan selalu jadi penentu,” akunya.

Terdapat pun kandidat Perempuan yang akan bertarung pada Pilkada di Sulsel selain Fatmawati Rusdi, Terdapat tiga di Pilwalkot Makassar, Merukapan Indira Yusuf Ismail, Calon Wali Kota Makassar sekaligus istri Wali Kota Makassar dua periode Moh Ramdhan Pomanto. Kemudian Rezki Mulfiati Luthfi, Srikandi NasDem berpasangan dengan Andi Seto Gadhista Asapa. Serta Aliyah Mustika Ilham, politisi Demokrat sekaligus istri mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, berpasangan dengan Munafri Arifuddin.

Cek Artikel:  PDIP hampir Dipastikan Deklarasi Anies Baswedan-Rano Karno

Di Kabupaten Barru, dua figur Perempuan mencalonkan diri sebagai bupati, Merukapan Andi Ina Kartika Sari, mantan Ketua DPRD Sulsel, berpasangan dengan Abustan. Dan Ulfah Nurul Huda Suardi , istri Bupati Barru Demi ini Suardi Saleh, berpasangan dengan Mudassir. Kemudian di Pilwalkot Parepare, Terdapat Erna Rasyid Taufan, istri Wali Kota Parepare Taufan Pawe, yang sebelumnya juga berpasangan dengan Rahmat SA. Di Sidrap, Terdapat Nur Kanaah seorang birokrat dan aktivis Perempuan yang dipinang Sekretaris NasDem Sulsel Syaharuddin Alrif Kepada mendampinginya.

Lewat di Pilkada Pinrang Terdapat politisi Perempuan, Andi Hastri Wello yang mendampingi Usman Marham. Lewat di Sinjai Terdapat Andi Kartini Ottong yang sebelumnya menjabat Wakil Bupati Sinjai, kini Berbarengan Muzakkir, ditantang Ratnawati Arif, mantan birokrat Sinjai yang maju berpasangan dengan Andi Mahyanto Mazda. Serta Nursanti, pengusaha sekaligus politisi NasDem yang berpasangan dengan Lukman.

Di Pilkada Soppeng, Terdapat Rektor Universitas Lamappapoleonro Andi Adawiyah yang berpaket dengan Andi Mapparemma. Tak ketinggalan di Luwu Timur, Terdapat juga Puspawatu Husler, istri mendiang Bupati Luwu Timur Thoriq Husler. Puspa digandeng sebagai wakil oleh Irwan Bachri Syam. Pada Pilwalkot Palopo, juga Terdapat tiga figur Perempuan, Merukapan Nurhaenih yang mendampingi Farid Kasim Judas menjadi calon Wakil Wali Kota Palopo. Lewat istri mantan Bupati Kabupaten Luwu dua periode, Andi Mudzakkar, Andi Tenri Karta, serta Putri Dakka selaku pengusaha dan owner skincare yang berpaket dengan Haidir Basir.

Di Pilkada Gowa, yang hanya dua Kekasih Terdapat Irmawati yang gandengan politisi PPP Amir Uskara, menantang Sitti Husniah Talenrang, adik dari Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Fadil Imran yang berpaket dengan Darmawangsa Muin. Dan terakhir Bantaeng, Terdapat Ketua KNPI Sulsel yakni Nur Kanita Kahfi yang digandeng Ilham Azikin Soltan sebagai wakil. (LN/J-3)

 

Mungkin Anda Menyukai