MENTERI Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock tidak mengesampingkan kemungkinan sanksi Uni Eropa (UE) terhadap menteri sayap kanan Israel. Denda ini akan memerlukan keputusan bulat oleh negara-negara anggota blok tersebut.
Berbicara kepada wartawan di Brussels, menjelang pertemuan informal para menteri luar negeri Uni Eropa, Baerbock menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya kekerasan oleh pemukim ekstremis Israel dan komentar-komentar yang menghasut oleh para menteri sayap kanan Israel.
“Sebagai Jerman, kami selalu mengkritik keras pernyataan yang dibuat oleh berbagai menteri Israel dalam beberapa bulan terakhir, ketika mereka menyerukan tindakan kekerasan, ketika pernyataan tersebut bertentangan dengan hukum internasional, bertentangan dengan Perjanjian Oslo,” katanya, dilansir Anadolu, Jumat (30/8).
Baca juga : AS Beri Denda Pemukim Ekstremis Israel di Tepi Barat
Baerbock menggarisbawahi bahwa kekerasan yang dilakukan oleh pemukim ekstremis, dan komentar-komentar yang menghasut oleh menteri-menteri sayap kanan Israel tidak hanya membahayakan warga Palestina tetapi juga mengancam keamanan Israel sendiri.
Ketika ditanya apakah Jerman akan mendukung usulan terbaru kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell untuk menjatuhkan sanksi kepada menteri sayap kanan Israel, Baerbock mengatakan bahwa hal ini akan bergantung pada persyaratan hukum dan tuduhan spesifik terhadap politisi tersebut.
“Panduan kami adalah hukum, dan ini juga berlaku untuk rezim sanksi. Seperti halnya sanksi Rusia, setiap kasus harus diperiksa secara individual untuk melihat apa saja tuduhannya, dan apakah tuduhan tersebut cukup memadai untuk dimasukkan dalam daftar sanksi. Ini juga berlaku di sini,” katanya.
Baca juga : AS Meningkatkan Denda Terhadap Pemukim Israel dan Pos Keamanan di Tepi Barat
Tetapi Baerbock juga memperingatkan bahwa kemungkinan sanksi Eropa terhadap menteri sayap kanan Israel akan memerlukan keputusan bulat oleh negara-negara anggota UE. Ia mengatakan para menteri akan membahas masalah ini pada hari Kamis, di antara item lain dalam agenda mereka, tetapi keputusan tidak akan diambil karena ini adalah pertemuan menteri informal.
Berbicara kepada pers di depan pintu pertemuan, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani menegaskan kembali penentangan pemerintahnya terhadap langkah tersebut. Menyebut sanksi potensial terhadap menteri ekstremis Israel sebagai skenario yang tidak realistis.
“Ini bukan cara untuk meyakinkan Israel agar menyetujui perjanjian damai di Kairo,” pungkasnya. (I-2)