Di Hadapan Presiden, PLN Paparkan Konsep Transisi Kekuatan Menuju COP28

Liputanindo.id JAKARTA –  PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya dalam menjalankan transisi Kekuatan di hadapan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, para menteri dan pejabat setingkat menteri pada acara puncak Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Kekuatan Baru Terbarukan (LIKE) di Indonesia Arena, Senayan Jakarta, pada Senin (18/9/2023).

Komitmen yang disampaikan padaacara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini sejalan dengan persiapan Indonesia dalam rangka 28th Conference of The Parties (COP28) di Dubai, Uni Emirat Arab November 2023.

Baca Juga:
Strategi Ekstensifikasi Pacu Pelanggan PLN Jatim Sektor Bisnis-Industri Naik 6,79% di Triwulan I 2024

Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa ancaman perubahan iklim sudah Konkret dan dirasakan oleh Sekalian negara di dunia. Hal ini lantas mendorong seluruh negara-negara di dunia Buat melakukan transisi Kekuatan.

“Sekali Kembali, transisi menuju ke ekonomi hijau. Sekalian negara sekarang ini Siklus ulang sampah dikerjakan, produksi industri hijau dikerjakan, kendaraan listrik dimulai dibangun di negara-negara yang siap. Biodiesel digunakan, bioetanol digunakan, Sekalian yang berbau green Sekalian dikerjakan,” kata Jokowi Ketika memberikan sambutan dalam Puncak Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Kekuatan Baru Terbarukan (LIKE).

Cek Artikel:  Perluas Transaksi Perbankan Syariah, UUS Bank DKI Jalin Kerja Sama dengan Yayasan Pendidikan Fatahillah

Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Siti Nurbaya Bakar mengatakan, partisipasi Sekalian pihak menjadi kekuatan Indonesia di antara negara-negara di dunia dalam aksi iklim Mendunia dan menjadi kontribusi yang sangat berarti Buat aksi iklim termasuk menyongsong COP28 Dubai.

“Ini merupakan upaya Konkret masyarakat Berbarengan pemerintah dalam meningkatkan perbaikan lingkungan iklim dan aksi iklim Buat kelestarian alam,” ujar Siti.

Direktur Primer PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan pers, Selasa (19/8/2023) mengatakan di tengah upaya perseroan melakukan transisi ke Kekuatan Rapi, salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan pengembangan Accelerated Renewable Energy.

“Rencana ini Pandai menambah Bagian Kekuatan Baru Terbarukan (EBT) sebanyak 75 persen atau sebesar 60 Gigawatt (GW) Tiba dengan tahun 2040,” katanya.

Cek Artikel:  PT Pindad Urun Produksi Senjata di Afrika Selatan

Dengan Accelerated Renewable Energy Development, PLN membangun pemerataan kelistrikan nasional melalui transmisi yang menghubungkan pembangkit-pembangkit Kekuatan baru terbarukan atau Green Enabling Super Grid. Infrastruktur ini menjadikan sistem kelistrikan antar pulau di Indonesia yang sebelumnya terfragmentasi menjadi terhubung satu sama lain.

“Indonesia merupakan negara dengan potensi EBT yang besar. Tetapi, sebagai negara kepulauan, Indonesia Mempunyai tantangan mismatch antara Posisi sumber EBT dengan pusat demand listrik. Buat menjawab tantangan tersebut, PLN mengembangkan Green Enabling Super Grid,” ujar Darmawan Ketika Presiden mengunjungi booth PLN di Festival LIKE.

Penemuan Green Enabling Super Grid akan dibawa oleh PLN dalam perhelatan 28th Conference of the Parties di Dubai, November ini. Lewat Penemuan ini PLN bahkan siap mewujudkan mimpi besar dengan menyatukan sistem ketenagalistrikan kawasan Asia Tenggara melalui ASEAN Power Grid.

Cek Artikel:  Investor Tiongkok Guyur Rp500 Miliar untuk IKN

“PLN juga mengembangkan Smart Grid dan Flexible Generation yang terintegrasi dengan Green Enabling Super Grid. Sehingga sistem kelistrikan yang dulunya Renyah dan Kagak Kukuh, kini menjadi semakin kokoh dan andal,” tegas Darmawan.

Kagak hanya itu, Buat mengatasi fluktuasi supply pembangkit EBT yang bersifat intermiten, PLN juga mengembangkan Smart Power Plant, Smart Transmission, Smart Control Center, Smart Distribution dan Smart Meter.

“Inilah langkah Konkret Indonesia. Menjadi pemimpin transisi Kekuatan dunia. Bukan hanya mengakselerasi Kekuatan terbarukan, Tetapi juga memperkokoh kapasitas nasional, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mewujudkan Net Zero Emissions 2060,” pungkas Darmawan.(HAP)

 

Baca Juga:
Projo Dukung KIM

 

Mungkin Anda Menyukai