Gula-Gula IKN Tak Laku

PROYEK raksasa nan ambisius Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berada di simpang jalan. Upaya pemerintah memberikan karpet merah kepada investor dengan mengobral segala Bonus belum Pandai Membikin calon ivestor tergiur. Bahkan, belum setahun Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara berlaku, pemerintah akan merevisi UU tersebut Demi mengakselerasi masuknya investor ke IKN.

Obral Bonus di IKN dimulai dari Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di IKN yang mulai berlaku sejak 6 Maret 2023. Pada Pasal 18, hak guna usaha (HGU) di atas hak pengelolaan lahan (HPL) IKN diberikan dengan jangka waktu 95 tahun Demi siklus pertama.

HGU itu kemudian dapat diperpanjang pada siklus kedua dengan jangka waktu yang sama, Adalah 95 tahun. Dengan demikian, HGU di IKN dapat digunakan maksimal hingga 190 tahun, sedangkan hak guna bangunan (Pasal 19) dan hak Mengenakan (Pasal 20) sama-sama maksimal 160 tahun. Padahal, Bonus penggunaan lahan selama itu berpotensi mewariskan konflik lahan pada generasi mendatang.

Cek Artikel:  Akhiri Pemborosan Belanja Pegawai

Tak hanya itu, dalam PP tersebut, pembebasan pajak Pendapatan (PPh) badan Demi perusahaan asing yang mau memindahkan kantor mereka ke IKN Nusantara Tamat 100% dan mengizinkan pekerja asing tinggal di IKN Tamat 10 tahun dan dapat diperpanjang. Selain itu, Jokowi juga memberikan Bonus bagi perusahaan melalui pembebasan pajak Pendapatan (PPh) Pasal 21 yang bakal ditanggung pemerintah. Hal itu diperuntukkan mendorong minat masyarakat Demi bekerja di IKN.

Meski pemerintah menawarkan segala ‘pemanis’ di IKN, gayung belum bersambut dari investor. Presiden Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Satuan Tugas Spesifik Percepatan Realisasi Investasi IKN. Sejauh ini sebanyak 209 investor sudah menyatakan minat mereka berinvestasi di IKN, tetapi baru 36 investor yang sudah meneken non-disclosure agreement. Mereka akan Membikin studi kelayakan dan mengambil rencana bisnis yang akan dilakukan.

Cek Artikel:  Segera Atasi Badai PHK

Sejak awal rencana pembangunan IKN memantik silang pendapat yang tajam karena proyek yang dibangun pada 2022-2045 itu dilakukan pada waktu yang Tak Benar karena Indonesia tengah memulihkan ekonomi akibat terjangan pandemi covid-19. Total Biaya yang diperlukan Demi membangun IKN sebesar Rp500 triliun, yakni sebanyak 20% diambil dari anggaran pendapatan belanja negara. Biaya dari APBN itu digunakan Demi pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan, air Rapi, dan gedung pemerintahan.

Selain itu, ketidaktepatan waktu karena pemulihan covid-19, APBN 2023 juga Lagi mendapat tekanan Pengaruh ekonomi Mendunia yang Lagi melambat akibat fragmentasi geopolitik Rusia-Ukraina. Belum Kembali Indonesia memasuki tahun politik yang pastinya Membikin investor Lagi wait and see Demi Menonton konstelasi politik Pemilu 2024 yang kini sudah mulai menghangat. Belum Kembali aspek-aspek lain yang terkait dengan kajian yuridis, sosiologis, dan lingkungan dari proyek IKN yang menyisakan tanda tanya karena dilakukan secara tergesa-gesa. Tetapi demikian, proyek IKN jalan Maju. Presiden Jokowi menargetkan Istana Kepresidenan di IKN Pandai digunakan Demi upacara HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024.

Cek Artikel:  Bereskan Tata Kelola Mudik

Proyek IKN juga diperkirakan memanaskan kontestasi politik. Presiden Jokowi harus berpikir keras menyiapkan penggantinya agar Pandai meneruskan proyek tersebut. Demi siapakah proyek IKN sebenarnya?

Mungkin Anda Menyukai