Liputanindo.id JAKARTA – Usulan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ariza Patria agar Citayam Fashion Week (CFW) Dapat dilaksanakan di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) disambut Bagus oleh kreator konten Jasmine Laticia yang akrab disapa Jeje Slebew.
Jeje Slebew menyebut dirinya setuju dengan usulan Wagub DKI tersebut. Meski demikian, Jeje berharap pemerintah Dapat memenuhi satu syarat bahwa CFW tetap Dapat menjadi ruang Ungkapan bagi anak-anak SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok) menunjukkan dirinya.
Baca Juga:
Penerapan Car Free Day Zero Emision di Gedung Sate
“Jeje sendiri sih setuju dengan kebijakan pemerintah, tapi semoga Tak menghambat kreativitas yang Terdapat di antara Kolega-Kolega yang Terdapat di Citayam Fashion Week,” katanya dalam acara konferensi pers di kawasan Dukuh Atas, Sabtu (31/7/2022), dilansir Antara.
Gadis berusia 16 tahun itu mengaku Citayam Fashion Week dan juga lingkungan Dukuh Atas merupakan rumah baginya Buat Dapat berkarya dan mengekspresikan diri.
Bahkan di ruang publik itulah ia Dapat merasa diterima sepenuhnya sebagai seorang pribadi yang utuh.
“Jeje senang kalau Terdapat yang datang ke CFW dan Dukuh Atas karena Dukuh Atas ini tempat Jeje Dapat damai dengan hidup Jeje. Dukuh Atas juga menjadi tempat Jeje dari Kosong, dari Jeje belum punya apa-apa,” katanya.
Ia berharap agar ruang publik ini Dapat tetap Terdapat dan tetap menjadi ruang Serempak Buat masyarakat.
Sebelumnya, pada Rabu (27/7/2022) Wakil Gubernur DKI Jakarta Ariza Patria sempat mengutarakan dukungannya agar Citayam Fashion Week Dapat dilaksanakan ketika HBKB berlangsung setiap Minggu pagi.
Menurutnya dengan demikian para pengunjung yang setiap hari mengunjungi CFW nantinya Dapat Mempunyai ruang lebih luas Buat melakukan peragaan busana.
“Kan kalau CFD dilaksanakan di hari Minggu pagi, itu bagus. Saya juga termasuk pernah mengusulkan,” kata Ariza.
Lebih lanjut ia menambahkan,”Kan luas itu dari ujung Thamrin ke ujung Sudirman, silahkan saja,”.
Citayam Fashion Week merupakan fenomena yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Acara ini secara positif dinilai menjadi ruang Buat anak-anak muda berekspresi menariknya mereka berasal dari luar kawasan Jakarta Yakni Citayam, Bojong Gede, dan Depok.
Tetapi di balik itu, CFW Mempunyai Dampak negatif karena Tak sedikit remaja-remaja muda itu yang menimbulkan ketidaknyamanan seperti tidur di trotoar, membuang sampah sembarangan, hingga menyebabkan kerumunan tanpa protokol kesehatan.
Meski Pemerintah DKI Jakarta sempat membubarkan ajang tersebut, kawasan Dukuh Atas kini Lagi tetap ramai dikunjungi oleh remaja-remaja dari berbagai kawasan di luar Jakarta. (RIO)
Baca Juga:
Earth Hour 2024 di Jakarta
