Gas Bumi Jembatan Penerapan Daya Terbarukan

Liputanindo.id BADUNG – Menteri Daya dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan bahwa gas bumi akan menjadi jembatan bagi penerapan Daya terbarukan di Indonesia.

“Bagi Indonesia, selama transisi menuju net zero emission pada tahun 2060, minyak dan gas akan Maju memainkan peran Krusial dalam mengamankan pasokan Daya, khususnya di bidang transportasi dan pembangkit listrik. Gas akan digunakan Buat menjembatani 100 persen penerapan pembangkit Daya terbarukan,” ujar Arifin Ketika menjadi pembicara kunci dalam International Convention of Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Kamis (20/9/2023).

Baca Juga:
Potensi Daya Terbarukan di NTB

Tren masyarakat dunia Ketika ini, lanjut Arifin, condong ke arah penggunaan sumber Daya yang lebih Bersih dan terbarukan sesuai dengan skenario dengan yang dikeluarkan BP Energy Outlook.

Menurut BP Energy Outlook, total konsumsi akhir, termasuk minyak dan gas akan mencapai puncaknya pada pertengahan hingga akhir 2020-an dalam skenario accelerated dan net zero. Kemudian pada 2050, konsumsi Daya final akan berada 15-30 persen di Dasar tingkat tahun 2019.

Cek Artikel:  Libur Akhir Tahun Diharapkan Gaet Pengunjung Borobudur Naik 24%

Sebaliknya, dalam skenario new momentum yang mencerminkan sistem Daya dunia Ketika ini, total konsumsi akhir meningkat hingga Sekeliling tahun 2040, setelah itu konsumsi Daya pada tahun 2050 akan stagnan Sekeliling 10 persen di atas tingkat konsumsi Daya pada 2019.

Dalam tiga skenario, yakni accelerated, net zero, dan new momentum, pemanfaatan minyak dan gas Tetap terjadi hingga 2050, meskipun penggunaan langsungnya menurun karena peningkatan efisiensi Daya, peningkatan penggunaan listrik, dan dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan.

Ketika ini, lanjut dia, pemerintah tengah menggalakkan penambahan Distrik kerja minyak migas baru setiap tahunnya Buat memenuhi kebutuhan migas dan mengamankan pasokan Daya.

“Mulai tahun ini, Pemerintah Indonesia tengah menggalakkan penambahan Distrik kerja migas baru setiap tahunnya. Investor dapat berpartisipasi melalui proses penawaran Distrik kerja yang dilakukan pemerintah atau bernegosiasi langsung dengan pemerintah,” katanya.

Cek Artikel:  ASDP Kolaborasi dengan BUMN Jaga Kesehatan Mental di Era Transformasi Digital

Buat memenuhi kebutuhan migas tersebut, kata dia, Indonesia Ketika ini memfokuskan upaya eksplorasi cekungan migas, mengingat Indonesia Tetap menyimpan banyak cadangan migas yang belum dimanfaatkan. Dari 128 cekungan, 68 di antaranya Tetap belum dieksplorasi.

Kendati demikian, ucap Arifin, industri hulu migas harus menerapkan strategi penurunan emisi, termasuk penerapan teknologi Daya Bersih seperti carbon capture storage/carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan pemerintah Maju berupaya menciptakan iklim investasi yang Bagus. Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, dan SKK Migas juga sedang dalam tahap akhir terkait revisi Peraturan Pemerintah Nomor 27 dan 53 Tahun 2017. Revisi tersebut bertujuan Buat meningkatkan kelayakan ekonomi proyek migas.

Seperti dilansir Antara, pemerintah juga telah menetapkan Peraturan Menteri tentang CCS/CCUS pada kegiatan hulu migas. Peraturan tersebut mencakup aspek teknis, bisnis, hukum, dan ekonomi. Hal itu menunjukkan komitmen pemerintah Buat menciptakan sektor migas yang rendah emisi sekaligus mendorong peningkatan produksi migas.

Cek Artikel:  Bandara Kertajati Ditawarkan ke Asing, Saudi hingga India Berminat

“Ketika ini, terdapat 15 proyek CCS/CCUS dalam berbagai tahap, sebagian besar ditargetkan beroperasi pada tahun 2030 dengan perkiraan investasi 7,97 miliar dolar AS,” ungkapnya.

Selain itu, ia mengatakan sebagai respons terhadap meningkatnya permintaan dalam negeri, pemerintah juga secara aktif mengupayakan perluasan infrastruktur gas Buat memfasilitasi integrasi pasokan dan permintaan yang Lancar.

“Dengan adanya potensi pasokan gas dalam negeri, maka perlu adanya rencana hilirisasi gas bumi yang lokasinya dekat, termasuk rencana pembangunan pabrik pupuk di Indonesia Timur (Fakfak dan Tanimbar),” tuturnya. 

 

Baca Juga:
Jangan Buang Minyak Jelantah Bekas, Dihargai Rp6.500 Per Liter, Begini Langkah Jualnya

 

Mungkin Anda Menyukai