Lika-liku Perjalanan Hidup Adriano Moraes, Terlantar Ketika Kecil hingga Juara ONE Championship

Liputanindo.id JAKARTA – Adriano Moraes  merupakan Juara dunia tarung bebas (MMA) ONE Championship divisi Flyweigh Ketika ini. Perjalanan Tiba di puncak karier ini, tak semuda membalikkan telapak tangan.

Ketika Tetap kecil, dia menyebut pernah terlantar di jalanan Ketika Tetap bayi. Berhasil Adriano kecil diselamatkan dan dibawa ke panti asuhan hingga diadopsi oleh Mirtes Moraes Ketika berusia tiga tahun. Di rumah barunya, Adriano diasuh dan dibesarkan seperti darah dagingnya sendiri.

Baca Juga:
Jeka Saragih Formal Jadi Petarung MMA Indonesia Pertama yang Dapat Kontrak UFC

“Ibu berarti segalanya bagi saya. Ia adalah idola, saya melakukan segalanya baginya, dan saya akan Lanjut melakukan yang terbaik bagi beliau. Karena ini adalah Asmara,” kata Adriano Moraes dikutip dari keterangan Formal ONE Championship, Minggu (31/7/2022).

Cek Artikel:  Bergabung Berbarengan Demonstran Lain, Reza Rahadian Turun ke Jalan Ikut Demo di Depan Gedung DPR

Menginjak dewasa, Adriano menekuni beberapa cabang olahraga mulai capoeira, judo, dan renang. Enggak hanya itu petarung berjuluk “Mikinho” itu banyak menghabiskan masa remajanya di jalanan hingga terlibat dalam pergaulan gangster dan perkelahian jalanan.

Tetapi, Segala pengalaman itu membawanya pada tempat yang memberinya arah dalam hidup. Ironisnya, hal itu diawali Ketika ia kalah dalam perkelahian jalanan. Peristiwa itu membuatnya memutuskan Demi berlatih Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ).

Puncaknya, Adriani menjuarai NAGA No-Gi Pro Division pada 2014 – sebuah turnamen bergengsi di Amerika Latin. Berselang satu tahun, ia menerima sabuk hitam yang menandai Kedudukan tertinggi dalam olahraga ini dan selanjutnya mencoba arena MMA.

Petarung asal Brazil itu menjalani debut profesionalnya dalam MMA pada 2011. Selama tiga tahun berikutnya, ia memenangi 12 dari 13 laga serta merebut gelar Juara dan meraih puncak karier dengan mengalahkan Geje Eustaquio Demi merebut gelar Juara Dunia ONE Flyweight perdana pada 2014.

Cek Artikel:  Diisukan Meninggal Dunia, Agnez Mo: Enggak Apa-Apa, Maksudnya Panjang Umur

Setelah berhasil mempertahankan gelar pada Maret 2015, “Mikinho” kehilangan sabuk dari Kairat Akhmetov yang merupakan petarung asal Kazakhstan yang kala itu tak terkalahkan. Ketika itu, Adriano sempat terpuruk dan merasa mimpinya berakhir.

Setelah pindah dari Brazil ke Florida, Adriano sukses Bangun yang ditandai oleh kemenangan atas Eugene Toquero. Ia lanjut menang submission atas Tilek Batyrov via rear-naked choke dan merebut gelar Juara Dunia Interim ONE Flyweight.

Sejak Ketika itu, Moraes selalu berhasil mempertahankan gelarnya dan menjadi salah satu Juara paling dominan di ONE Championship. Pada 2021, Moraes mencetak sejarah dengan menjadi orang pertama yang menang KO atas Demetrious Johnson, salah satu petarung MMA terbaik sepanjang masa.

Cek Artikel:  Rayakan 25 Mengertin Wedding Anniversary, David dan Victoria Beckham Reka Ulang Foto Ikonik Pernikahan Serba Ungu

Setelah itu, Moraes juga sukses mempertahankan sabuknya dari Yuya Wakamatsu di gelaran akbar ONE X pada bulan Maret.

Kini, Moraes akan menghadapi tantangan kedua dari Demetrious Johnson dalam laga puncak ONE Fight Night 1: Moraes vs. Johnson II yang akan disiarkan pada waktu prime time Amerika Utara dan Kanada dari Singapore Indoor Stadium, 27 Agustus. (RIO)

 

Baca Juga:
Kendali Ruang dan Bermain ‘Ground’, Strategi Jitu Anshul Jubli Kalahkan Jeka Saragih

 

Mungkin Anda Menyukai