KABUPATEN Garut, Jawa Barat, mencatatkan kasus gondongan di Kawasan itu menembus 4.655 orang. Sementara itu, penyakit yang disebabkan virus Paramyxovirus itu sudah menembus 66 kasus hanya pada bulan November.
Kasus gondongan juga telah merata tercatat di 57 puskesmas sejak awal Januari hingga November dan sebagian Kaum telah berangsur sembuh.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman.
“Kalau Menyaksikan kasus penyakit gondongan di Kabupaten Garut selama ini memang Terdapat peningkatan. Karena penyakit ini sudah merata tersebar di 57 puskesmas hingga serangan juga terjadi pada usia anak, remaja, orangtua, tapi sebagai berangsur sembuh. Akan tetapi, Kepada sekarang Lagi Terdapat (pasien) dalam pengobatan dan disarankan supaya mereka beristirahat,” katanya, Jumat (22/11)
Asep mengatakan, penyakit gondongan yang terjadi di wilayahnya berdasarkan laporan dari 57 puskesmas menyebar melalui kontak langsung dengan penderita, termasuk bertukar alat makan, melalui percikan lendir serta batuk. Dus, langkah Kepada mengatasi penyakit gondongan harus dilakukan dengan langkah preventif dan menjaga kebersihan.
“Para penderita penyakit gondongan harus beristirahat cukup, banyak minum air, makan makanan lunak, menjaga pola hidup Rapi dan sehat. Akan tetapi, meningkatnya kasus gondongan berdasarkan hasil laporan dari 57 Puskesmas memang jumlahnya cukup tinggi karena di bulan November saja tercatat Terdapat 66 orang dan sebagian sudah sembuh,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis, Edis Herdis, mengatakan pihaknya menerima laporan dari terkait penyebaran penyakit gondongan di sekolah. Sekalian siswa yang terserang gondongan langsung ditangani petugas kesehatan dari puskesmas hingga sekarang kondisinya telah sembuh.
“Serangan penyakit gondongan yang terjadi di Kabupaten Ciamis berdasarkan data di bulan November Sekalian pelajar di SDN 7, SDN 3, dan SMP berjumlah 246 kasus. Akan tetapi, para pelajar sudah sembuh dan petugas kesehatan langsung memberikan penyuluhan, edukasi termasuk dari puskesmas berkaitan dengan kebersihan,” pungkasnya. (AD/J-3)