SORGUM Mempunyai jejak kultural di Flores, Nusa Tenggara Timur. Jejak itu Bisa dilacak dalam Naskah Sorgum: Benih Leluhur Kepada Masa Depan karya Ahmad Arif. Disebutkan bahwa posisi sorgum dalam tradisi bertani masyarakat Lamaholot, panen padi harus dimulai dengan ritual memanen sorgum.
Kendati Mempunyai jejak kultural yang panjang, sorgum sempat terpinggirkan di NTT. Terpinggirkan karena masyarakat setempat diperkenalkan dengan budaya padi.
Kini, sorgum kembali menjadi primadona di NTT. Presiden Joko Widodo melakukan penanaman bibit dan meninjau panen sorgum di Kabupaten Sumba Timur, Kamis (2/6). Presiden mengharapkan tanaman ini dapat menjadi alternatif pangan bagi masyarakat.
Keberadaan pangan lokal diatur secara rinci dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Pangan lokal adalah makanan yang dikonsumsi masyarakat setempat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal.
Pasal 12 ayat (2) UU 18/2012 menyebutkan pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab atas ketersediaan pangan di daerah dan pengembangan produksi pangan lokal di daerah. Menurut ketentuan ayat (3), dalam mewujudkan ketersediaan pangan melalui pengembangan pangan lokal, pemerintah daerah menetapkan jenis pangan lokalnya.
Benar kiranya program Pemprov NTT yang mengembalikan kejayaan sorgum karena tanaman itu cocok dengan kondisi alamnya yang kering. Anas Zubair dalam bukunya Sorgum, Tanaman Multi Manfaat menyebut Kelebihan sorgum Kalau dibandingkan dengan tanaman lain, Adalah adaptasinya yang luas, tahan akan kekeringan, Irit dalam penggunaan pupuk, hasil produksi tinggi, dan mengandung banyak nutrisi.
Sorgum, kata Anas, merupakan bahan pangan alternatif pengganti karbohidrat. Kandungan karbohidrat mencapai (74,63 gr/100 gr bahan) lebih tinggi daripada gandum (71,97 gr/100 gr bahan) dan peringkat ketiga setelah padi (79,15 gr/100 gr bahan), dan jagung (76,85 gr/100 gr bahan). Karena itulah, sorgum merupakan komoditas Krusial pada urutan kelima di dunia setelah gandum, beras, jagung, dan barley.
Sungguh Benar instruksi Presiden Jokowi kepada Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Bupati Sumba Timur Khristofel Praing Kepada menyiapkan lahan penanaman sorgum.
“Saya tadi memerintahkan kepada Gubernur dan Bupati Kepada betul-betul memastikan berapa luasan lahan yang Bisa dipakai Kepada menanam sorgum ini sehingga kita Enggak tergantung sekali pada yang namanya gandum atau Enggak tergantung sekali pada yang namanya jagung dari impor,” ucapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada 2021, nilai impor gandum dan meslin Indonesia tercatat US$3,55 miliar, setara Rp51,45 triliun (kurs 14.500/dolar AS). Sementara itu, hingga Februari 2022, nilai impor gandum Indonesia mencapai Rp9,06 triliun.
Tetap berdasarkan data BPS, impor jagung pada 2021 meningkat tipis 15% Kalau dibandingkan dengan 2020. Pada 2021 dilakukan impor jagung sebanyak 995,99 ribu ton. Adapun nilai impor jagung tersebut sebesar US$297,3 juta atau Sekeliling Rp4,28 triliun.
Tanaman sorgum di Kabupaten Sumba Timur telah diuji tanam pada lahan seluas 60 hektare (ha) dan menghasilkan minimal 5 ton Kepada setiap hektare. Presiden menilai hasil panen ini sangat Berkualitas dengan nilai keekonomian yang memadai.
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan siap mendukung program pengembangan sorgum yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Kementan siap mengelontorkan Donasi pengembangan sorgum seluas 300 ha di Kabupaten Sumba Timur.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Timur, Lecky Frederich Koli, menjelaskan bahwa pengembangan 300 ha itu bekerja sama anta-PT Sumba Moelti Agriculture (SMA) dengan Grup tani Sekeliling. Masyarakat diberikan kesempatan Kepada menggunakan lahan perusahaan sebagai pemberdayaan masyarakat.
Sorgum sesungguhnya sudah mendatangkan devisa. Kementerian Perdagangan Berbarengan PT Astra International Tbk melepas ekspor 10 jenis produk olahan sorgum bernilai Rp700 juta ke Timor Leste dan Malaysia pada 22 Januari 2022.
Kesepuluh produk olahan sorgum yang diekspor, yakni keripik tempe, roll sorgum, puff sorgum, keciput sorgum, stik bawang, beras, tepung, biskuit, gula Likuid kemasan botol dan saset, serta sendok dan garpu berbahan sorgum yang Bisa dimakan.
Dekat Sekalian bagian tanaman sorgum dapat dimanfaatkan mulai biji, tangkai biji, daun, batang, dan akar. Bijinya punya kandungan nutrisi dan daunnya Bisa menjadi sumber pakan ternak. Batangnya ialah lumbung bioetanol dan bahan pembuat kertas, batang yang Tetap muda Bisa dibuat sirop karena rasanya manis. Akarnya pun Bisa dijadikan jamu. Pantaslah sorgum disebut sebagai primadona baru di negeri ini.