Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) meminta agar pemerintah dapat menerapkan kurikulum yang memuat materi literasi keamanan siber.
Hal ini diungkapkan Ketua BSSN, Hinsa Siburian, ketika memaparkan rencana program 100 hari kerjanya dalam rapat kerja Serempak Komisi I DPR RI, hari ini.
Hinsa menuturkan, hal ini merupakan perwujudan dari Asta Cita guna memperkuat pendidikan sains dan teknologi, yakni mendorong pendidikan yang membantu peningkatan literasi digital pada berbagai tingkat pendidikan Kepada mendukung digitalisasi ekonomi.
“Kegiatan yang akan dilakukan BSSN pada topik ini adalah peningkatan literasi digital pada berbagai Kedudukan pendidikan Kepada mendukung digitalisasi ekonomi,” papar Hinsa dalam rapat.
Ia berharap Output yang dicapai ialah terselenggaranya koordinasi yang Bagus dengan kementerian/lembaga dalam rangka penyusunan kurikulum materi literasi keamanan siber.
Hinsa berharap literasi digital kepada siswa soal kemananan siber dapat dilaksanakan, semisal melalui seminar atau lokakarya kepada siswa sekolah di Seluruh Kedudukan soal keamanan siber dan sandi.
“Meningkatnya literasi digital terkait kemanan siber dan sandi kepada mahasiswa, memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang tren post-quantum kriptografi kepda para praktisi dan akademisi secara daring,” ujar Hinsa. (Ykb/P-2)