AS Tolak Gagasan Pindah Massal Anggota Tepi Barat

AS Tolak Gagasan Pindah Massal Warga Tepi Barat
Anggota Tepi Barat Palestina.(Dok Al-Jazeera)

AMERIKA Perkumpulan (AS) pada Rabu (28/8) menolak gagasan pemindahan massal warga Palestina di daerah pendudukan Tepi Barat. Ini ditegaskan setelah Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyerukan evakuasi sementara bagi warga sipil Palestina untuk melanjutkan operasi. 

“Kami menolak gagasan pemindahan massal warga Palestina di Tepi Barat. Tetapi kami mengakui bahwa perintah evakuasi lokal mungkin diperlukan dalam situasi tertentu untuk melindungi kehidupan warga sipil selama operasi kontraterorisme yang sensitif,” kata salah seorang juru bicara Departemen Luar Negeri, yang berbicara dengan syarat anonim, saat menanggapi pertanyaan Anadolu.

Mengenai serangan militer Israel di daerah pendudukan Tepi Barat, juru bicara itu mengatakan AS mengakui kebutuhan keamanan Israel yang sangat nyata termasuk melawan aktivitas teroris di Tepi Barat.

Cek Artikel:  Iran Perbarui Ancamannya untuk Segera Serang Israel

Baca juga : AS Beri Hukuman Pemukim Ekstremis Israel di Tepi Barat

“Kami juga tetap sangat prihatin tentang menjaga stabilitas di Tepi Barat dan terus mendesak Israel untuk melakukan semua tindakan yang layak untuk melindungi kehidupan warga sipil di Tepi Barat seperti yang kami desak mereka lakukan di Gaza,” tambah juru bicara tersebut. Tentara Israel tengah melancarkan salah satu serangan militer terbesarnya di Tepi Barat yang diduduki dalam dua dekade.

Operasi tersebut meliputi penggerebekan, serangan udara, dan penghancuran jalan serta bangunan Palestina di Jenin dan kamp pengungsi Tulkarem dan Tubas di wilayah utara. Setidaknya, sejauh ini 10 warga Palestina telah tewas setelah serangan dimulai pada Selasa malam.

Cek Artikel:  Semenanjung Reykjanes Meletus Keenam Kali sejak Desember 2023

Tepi Barat yang diduduki telah mengalami penggerebekan yang semakin sering dan sering kali mematikan oleh militer Israel di tengah perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. 

Baca juga : Menlu AS akan Berjumpa Presiden Palestina

Kematian baru yang diakibatkan oleh operasi itu sejauh ini membuat jumlah korban warga Palestina di Tepi Barat menjadi 662 sejak 7 Oktober tahun lalu, menurut angka resmi dari Kementerian Kesehatan Palestina dan hampir 5.400 lain terluka.

Seorang aktivis Palestina Suleiman al-Zuheiri mengatakan kepada Anadolu bahwa penduduk kamp pengungsi Nour Shams hanya diberi waktu empat jam untuk mengungsi pada Rabu.

Zuheiri mengatakan tentara Israel mendirikan beberapa pos pemeriksaan militer di titik masuk kamp pengungsi yang memungkinkan penduduk meninggalkan daerah tersebut dari titik keluar tertentu.

Cek Artikel:  Kapal Pesiar Inggris Tenggelam di Italia, Satu Tewas

Baca juga : Begitu Palestina Dijajah, Blinken Bahas Kebiasaanlisasi Israel dengan Saudi

Selain itu, menurut Zuheiri, buldoser tentara Israel menghancurkan infrastruktur di kamp Tulkarem dan Nour Shams dengan bantuan drone di udara. 

Sementara itu, asisten Menteri Luar Negeri Palestina, Ahmed al-Deek, mengatakan kepada Anadolu bahwa Israel meniru taktik pengusiran warga Gaza di Tepi Barat dan menciptakan lingkungan yang memaksa penduduk untuk pergi. 

Mahkamah Dunia dalam putusan penting pada 19 Juli menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun di tanah Palestina ialah melanggar hukum dan menuntut evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Jerusalem Timur. (Ant/Z-2)

Mungkin Anda Menyukai