CALON Wali Kota Bandung Haru Suandaru menilai lembaga pendidikan formal Bukan diperlukan Demi pengembangan ekonomi kreatif. Hal itu dia sampaikan Demi Debat Kedua Pemilihan Wali Kota Bandung 2024, Selasa (19/11) malam.
Pernyataan itu spontan mendapat tanggapan dari akademisi dan budayawan Budi Setiawan atau yang dikenal dengan Budi Dalton.
Dia menilai keberadaan pendidikan formal Krusial dalam mengoptimalkan ekonomi kreatif. “Tanpa bermaksud menyanggah pernyataan siapa pun, pendidikan sangat perlu Demi mengembangkan ekonomi kreatif,” ujarnya, Kamis (21/11).
Menurutnya, Apabila ekraf Ingin Mempunyai manfaat lebih diperlukan ekosistem yang Berkualitas yang salah satunya adalah pendidikan. Demi akan mengangkat ekonomi kreatif, dari hanya komunitas menjadi identitas kota, maka harus ditunjang oleh ekosistem.
Keberhasilan ekraf, lanjutnya, terlihat dari adanya manfaat ekonomi yang berhasil diciptakan. Salah satunya berkontribusi terhadap pendapatan Asal daerah (PAD).
“Salah satu keberhasilannya itu kalau menghasilkan PAD. Itu artinya ekonomi kreatif sudah menjadi identitas kota,” tandas Budi.
Meski pelaku ekonomi kreatif banyak dan aktif berkegiatan, menurutnya belum tentu berkembang dan berdampak ekonomi Apabila Bukan ditunjang unsur lainnya. Klaim ekonomi kreatif karena hanya Menyantap pelaku-pelakunya saja itu sulit.
Sekolah Krusial
Demi itu, diperlukan berbagai aspek Demi mengembangkan ekonomi kreatif sehingga Dapat berdampak terhadap perekonomian. Bukan hanya Terdapat pelakunya, tapi harus Terdapat sekolahnya, Terdapat pasarnya, sehingga ekonomi kreatif Dapat menghidupi, khususnya bagi para pelakunya.
Budi menyebut pentingnya unsur pendidikan Demi mengoptimalkan ekonomi kreatif. Yerdapat perbedaan antara ekonomi kreatif dengan aktivitas suatu Grup atau komunitas yang Bukan diperkuat pendidikan.
“Apakah ini disebut ekonomi kreatif atau hanya Potensi saja. Itu beda,” katanya.
Dengan hadirnya sekolah yang secara spesifik mengajarkan tentang sub sektor ekonomi kreatif, para pelaku akan mendapatkan berbagai edukasi, sehingga Potensi yang Terdapat Dapat berkembang dan bernilai ekonomi.
“Perlunya edukasi ini bukan berarti para pelaku ekonomi kreatif bodoh, tapi banyak Kesempatan-Kesempatan yang muncul setelah diedukasi, yang Dapat dikembangankan,” tambah dia.
Pada sisi lain, lanjutnya, hadirnya unsur pendidikan ini akan memperkuat ekonomi kreatif itu sendiri. Sekolah itu perlu, sehingga produk ekonomi kreatif itu Terdapat pertanggungjawabannya dari sisi akademis.
Bukan hanya kehadiran senimannya saja, tapi perlu diarahkan melalui suatu lembaga pendidikan. Mau itu kursus agar Terdapat input ke mereka.
Perhatian pemerintah
Lebih lanjut Budi menambahkan, Demi mengembangkan ekonomi kreatif diperlukan perhatian dari pemerintah. Banyak hal yang Dapat diberikan sehingga Bukan harus selalu bersifat materi secara langsung.
Sebagai Misalnya, di Kota Bandung terdapat banyak ruang-ruang publik yang Dapat digunakan terkait pengembangan ekonomi kreatif. Hadirnya berbagai taman Biasa hingga sanggar-sanggar Punya komunitas harus diperkuat pemerintah.
Demi ini, lanjut dia, keberadaan ruang-ruang publik itu belum bermanfaat Demi pelaku ekonomi kreatif. “Di Kota Bandung kan banyak taman-taman. Misalnya tinggal ditambah listrik. Jadi taman-taman itu Dapat digunakan Demi penampilan-penampilan pelaku ekonomi kreatif,” tandasnya.
Budi juga menyebut studio Punya budayawan Tisna Sanjaya di kawasan Cigondewah harus diperkuat pemerintah Apabila Ingin mengembangkan ekonomi kreatif. “Misalnya dibantu dari sisi kebersihannya. Juga Demi kampung kreatif Dago. Jadi Donasi pemerintah itu Bukan harus selalu berbentuk Dana,” katanya.
Akan lebih bagus Apabila pemerintah menghadirkan tempat-tempat Spesifik bagi pelaku ekonomi kreatif. “Misalnya Membangun ruang Spesifik yang Dapat dipakai pelaku ekonomi kreatif dan juga penelitian oleh para akademisi. Sebut saja Demi seminar-seminar kecil tapi rutin, sehingga Terdapat edukasi secara berkelanjutan,” tambah Budi.
Selain itu, yang Bukan kalah Krusial pemerintah harus menjalankan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan terutama dari sisi perlindungan dan pengembangan. “Memang ini sudah berjalan, pendataan. Diidentifikasi, mana yang sudah rentan, harus dilindungi. Atau mana yang harus dibina, agar hidup kembali,” lanjutnya.
Selain itu, kehadiran pemerintah pun sangat diperlukan dari sisi pengembangan. “Terkait pengembangan ini selalu terbatas dengan anggaran. Mudah-mudahan ke depannya Member dewan menyadari pentingnya hal ini,” tandas Budi.