Usai Dapat Dukungan dari DK PBB, Hamas Bersedia Negosiasi Soal Gencatan Senjata

Liputanindo.id – Golongan Agresif Hamas menyambut Bagus resolusi gencatan senjata yang disetujui oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Hamas bersedia Kepada bekerja sama dengan para Penyambung Kepada terlibat dalam negosiasi soal proposal gencatan senjata yang diajukan Presiden AS Joe Biden.

“Hamas menyambut Bagus apa yang termasuk dalam resolusi Dewan Keamanan yang menegaskan gencatan senjata permanen di Gaza, penarikan penuh, pertukaran tahanan, rekonstruksi, pemulangan pengungsi ke Area tempat tinggal mereka, penolakan terhadap perubahan demografi atau pengurangan jumlah pengungsi di Area Jalur Gaza, dan pengiriman Sokongan yang diperlukan kepada rakyat kami di Jalur Gaza,” kata Golongan Agresif tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Selasa (11/6/2024).

Cek Artikel:  Eropa Kecam AS Beri Sebulan kepada Israel Ketika Banyak Rakyat Gaza Tewas

Hamas juga menyatakan kesediaannya Kepada bekerja sama dengan para Penyambung Kepada terlibat dalam negosiasi Enggak langsung mengenai penerapan prinsip-prinsip resolusi yang menyatakan bahwa prinsip-prinsip tersebut konsisten dengan tuntutan dan perlawanan rakyat.

Dewan Keamanan PBB sebelumnya mengadopsi resolusi yang mendukung proposal gencatan senjata di Gaza yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden, dengan 14 Bunyi mendukung, dan hanya Rusia yang abstain.

Resolusi yang diadopsi tersebut menyoroti upaya diplomatik yang dipimpin oleh Mesir, AS, dan Qatar, dan menyambut Bagus proposal tiga fase Biden yang diajukan pada 31 Mei.

Proposal gencatan senjata yang diajukan oleh biden berisi tiga fase yang akan mengakhiri permusuhan di Gaza dan menjamin pembebasan sandera yang ditahan di Area pesisir tersebut. Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran sandera-tahanan, dan rekonstruksi Gaza.

Cek Artikel:  Ditunjuk Langsung Presiden, Peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus Jadi Penasihat Primer Pemerintahan Bangladesh

Pada fase pertama mengusulkan gencatan senjata segera, penuh, dan menyeluruh, pembebasan sandera termasuk Perempuan, orang Sepuh dan yang terluka, pengembalian sisa-sisa sandera yang terbunuh, pertukaran tahanan Palestina, penarikan Laskar Israel dari Area berpenduduk di Gaza.

Kemudian menjamin kembalinya Kaum sipil Palestina ke rumah dan lingkungan mereka di seluruh Area Gaza, termasuk di utara, serta distribusi Sokongan kemanusiaan yang Kondusif dan efektif dalam skala besar di seluruh Jalur Gaza kepada Sekalian Kaum sipil Palestina yang membutuhkannya, termasuk unit perumahan yang disediakan oleh komunitas Global.

Fase kedua mencakup pembebasan Sekalian sandera yang tersisa di Gaza Sembari menghentikan permusuhan secara permanen dan penarikan penuh Laskar Israel dari Gaza. Kemudian tahap ketiga, resolusi tersebut mengusulkan dimulainya rencana rekonstruksi jangka panjang di Gaza, dengan pengembalian jenazah sandera yang telah meninggal.

Cek Artikel:  Penutur Bahasa Mandarin Terbanyak Kedua di Dunia

Mungkin Anda Menyukai