SIAPAPUN Dapat membangun kekayaan, tak Acuh apa pun profesinya atau seberapa besar gajinya. Prinsip sederhana seperti berhemat dan disiplin menabung dapat membuka jalan menuju kemerdekaan finansial di masa depan.
Hal ini selaras dengan acara edukasi literasi keuangan bertajuk ‘Like It! Literasi Keuangan Indonesia Terdepan 2024‘, yang digelar oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Berbarengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Keuangan di Gandaria City, Jakarta, akhir pekan Lewat.
Pada sesi bertema ‘Giat Menabung Pangkal Kaya, Benarkah?’, Sekretaris LPS, Jimmy Ardianto, menekankan pentingnya kebiasaan menabung sebagai langkah awal membangun stabilitas keuangan pribadi. Kemudian, menabung adalah langkah Krusial Buat mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan dan bukan hanya soal menyimpan Doku.
“Menabung mungkin terlihat sederhana, tetapi dampaknya besar. Kalau masyarakat Mempunyai pemahaman yang Berkualitas mengenai pentingnya tabungan, itu akan memberikan stabilitas bagi sistem keuangan Indonesia secara keseluruhan,” ujar Jimmy dalam keterangan tertulis, Senin (11/11/2024).
Kendati demikian, Jimmy mengingatkan pentingnya menabung dengan pemahaman yang Berkualitas tentang lembaga keuangan. Seperti memilih tempat menabung yang Kondusif dan Dapat memberikan rasa tenang.
Menurut Jimmy, menabung di bank Mempunyai tingkat keamanan yang tinggi karena Anggaran masyarakat yang disimpan di lembaga perbankan dijamin oleh LPS. “Kalau kita bicara soal Meletakkan Doku di bank, ini adalah pilihan paling Kondusif. Di mana-mana, prinsipnya adalah high risk–high gain, makin besar risikonya, makin tinggi potensi keuntungannya. Tetapi, kalau bicara soal keamanan, menyimpan Doku di bank jauh lebih Kondusif,” ujar Jimmy.
Ia menjelaskan dengan adanya LPS, masyarakat Kagak perlu khawatir Kalau terjadi masalah pada bank, seperti kebangkrutan atau penutupan. Menurut dia, di bank, sudah Terdapat yang menjamin keamanan simpanan. “Kalau Terdapat masalah dengan bank, LPS menjamin simpanan hingga maksimal Rp2 miliar per nasabah per bank. Jadi, selama Bangsa Mengembang yang ditawarkan bank Kagak Melampaui ketentuan LPS, Anggaran nasabah akan Kondusif,” jelasnya.
Di acara yang sama, Pendiri Acrobyte Group, Theo Derick, membagikan kisah perjalanan finansialnya sebagai inspirasi bagi generasi muda tentang manfaat disiplin menabung. Sejak masa kuliah, Theo mengatakan kebiasaan menabung telah menjadi kunci bagi kemajuan keuangannya, hingga kini Bisa membangun usahanya sendiri.
“Saya selalu percaya bahwa kebiasaan menabung itu Krusial. Kalau mau kaya, harus punya fondasi finansial yang Kukuh, dan menabung adalah langkah awal yang paling logis. Tanpa kebiasaan menabung, mungkin saya Kagak Dapat menyelesaikan kuliah. Ketika itu, Doku tabungan saya selalu dialokasikan Buat biaya pendidikan dan kebutuhan hidup,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa disiplin keuangan harus dimulai sejak Awal agar Dapat membangun kebiasaan yang berkelanjutan. Theo berpesan Krusial bagi generasi muda Buat jangan tunggu Tamat punya Pendapatan besar baru mulai menabung. “Mulailah dari yang kecil, dan buat itu menjadi kebiasaan, sehingga akan membentuk masa depan finansial. Kalian Dapat saja tergoda Buat menghabiskan Doku demi gaya hidup, tetapi kalau kita punya tujuan finansial yang Terang, kita jadi lebih disiplin,” tuturnya. (S-1)