PERUBAHAN kurikulum kembali terjadi di Indonesia ketika Kurikulum Merdeka diresmikan sebagai kurikulum nasional pada 27 Maret 2024. Respons terhadap keputusan ini bervariasi, mulai dari harapan akan dampak positif yang dapat dibawa oleh kurikulum baru hingga sikap sinis atau bahkan apatis. Tetapi, selain menanggapi beragamnya respons tersebut, penting juga untuk memperhatikan tingkat ketaatan dalam penerapan kurikulum baru ini, dikenal sebagai ketaatan dalam implementasi (fidelity of implementation/FoI). Salah satu aspek menarik untuk dipelajari ialah bagaimana guru mengadopsi prinsip dan semangat yang diperkenalkan dalam kurikulum baru tersebut dalam proses pembelajaran di kelas mereka.
Konsep FoI
Ketaatan dalam implementasi berakar dari evaluasi program intervensi di berbagai bidang seperti kesehatan, pencegahan kriminalitas, dan pendidikan. Program-program ini dirancang sebagai solusi untuk mengatasi masalah dalam bidang tersebut, dan ketaatan dalam implementasi dianggap sebagai elemen penting dalam kesuksesan intervensi. Tanpa ketaatan, intervensi yang dirancang dengan baik mungkin tidak akan berhasil mengatasi masalah. Selain itu, penelitian tentang ketaatan dalam pelaksanaan juga dapat digunakan sebagai dasar pembenaran untuk pengeluaran anggaran yang dialokasikan guna mendukung program-program tersebut.
Selengkapnya baca di epaper Media Indonesia https://epaper.mediaindonesia.com/detail/ketaatan-dalam-implementasi-kurikulum-foi
