DAERAH krisis air Rapi meluas di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dengan Penduduk yang terdampak kekeringan sebanyak 6.282 keluarga atau 19.880 jiwa. Mereka tersebar di 14 desa di lima Kawasan kecamatan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten Maju menggiatkan droping air Demi membantu Penduduk yang dilanda kekeringan. Hingga Begitu ini telah tersalurkan 566 tangki atau 2,830 juta liter.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, Begitu dikonfirmasi menyebutkan desa-desa yang kini mengalami kekeringan, yakni Desa Sidorejo, Kendalsari, Tlogowatu, Tangkil, dan Tegalmulyo di Kecamatan Kemalang. Kemudian, Desa Gemampir di Kecamatan Karangnongko, Desa Bandungan dan Beteng di Kecamatan Jatinom, Desa Dukuh, Jotangan, Tegalrejo, Krakitan, dan Jambakan di Kecamatan Bayat, dan Desa Gaden di Kecamatan Trucuk.
Baca juga : BPBD Klaten Maju Salurkan Air Rapi ke Penduduk Terdampak Kekeringan
“Kekeringan di Klaten meluas, dari delapan desa pada pekan Lampau menjadi 14 desa Begitu ini. Adapun desa yang mulai kekeringan, yakni Desa Beteng, Tegalrejo, Krakitan, Jambakan, Gaden, dan Gemampir,” Terang Syahruna, Minggu (8/9).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Anjung Darojati, menambahkan bahwa pihaknya sejak 10 Juni-7 September 2024 telah menyalurkan Sokongan air ke 14 desa kekeringan total 566 tangki atau 2,830 juta liter.
Adapun keluarga penerima manfaat (KPM) droping air total 6.282 keluarga atau 19.880 jiwa. Dari jumlah itu, 4.582 keluarga atau 14.490 jiwa di antaranya Penduduk lima desa di Kecamatan Kemalang.
“Kegiatan droping air Demi penanganan daerah kekeringan di Klaten, didasarkan pada Surat Keputusan (SK) Bupati No 32/360/10/2024 tentang penetapan Klaten dalam status tanggap darurat kekeringan musim kemarau ini,” ujarnya. (N-2)