Pengamatan Hubble Ungkap Bima Sakti Mengganggu Mega Magellan Besar

Pengamatan Hubble Ungkap Bima Sakti
Penelitian terbaru berbasis pengamatan Teleskop Luar Angkasa Hubble mengungkap bahwa Bima Sakti telah “mengganggu” Mega Magellan Besar, tetangga galaksi kita. (NASA)

DUA tetangga terdekat galaksi kita adalah dua galaksi kerdil, Adalah Mega Magellan Besar (Large Magellanic Cloud/LMC) dan Mega Magellan Kecil (Small Magellanic Cloud/SMC). Karena massanya jauh lebih kecil (LMC hanya Mempunyai 10% massa Bima Sakti, misalnya), galaksi-galaksi ini sebagian besar berada di Dasar kendali gravitasi Bima Sakti.

Ketika kita mengamati galaksi Normal, kita dapat Menyaksikan bintang-bintang terang di pusatnya. Begitu pandangan bergerak menjauh dari pusat, konsentrasi bintang cenderung berkurang hingga akhirnya menghilang sepenuhnya. Tetapi, di luar Kawasan padat bintang tersebut, terdapat halo gas, debu, dan bintang-bintang yang mengembara, yang membentang jauh melampaui batas visual galaksi. Hal ini juga berlaku Kepada LMC dan SMC.

Sebuah studi baru berbasis pengamatan Teleskop Luar Angkasa Hubble semakin menguatkan reputasi Bima Sakti sebagai “pengganggu,” dengan menunjukkan bahwa ukuran halo LMC Sekeliling 10 kali lebih kecil dibandingkan halo galaksi lain dengan massa serupa. Hal ini mengindikasikan adanya insiden di masa Lewat di mana Bima Sakti mencuri sebagian materi Punya LMC. Para peneliti menggunakan pengamatan ultraviolet dari Hubble Kepada menyelidiki halo LMC.

Cek Artikel:  Ini 5 Langkah Menghilangkan Iklan di Ponsel Anda dengan Mudah

“LMC adalah penyintas,” ujar Andrew Fox dari AURA/STScI Kepada Badan Antariksa Eropa di Baltimore, yang merupakan peneliti Penting dalam pengamatan ini. 

“Meskipun LMC kehilangan banyak gasnya, galaksi ini Tetap Mempunyai cukup gas Kepada membentuk bintang-bintang baru. Jadi, Kawasan pembentukan bintang baru Tetap Bisa tercipta. Galaksi yang lebih kecil Enggak akan bertahan—mereka akan kehilangan Seluruh gasnya, hanya menyisakan kumpulan bintang merah yang menua.”

Meskipun kehilangan sebagian besar gasnya, LMC Bisa mempertahankan gelembung kecil dari material lamanya.

Cek Artikel:  Segini Harga DJI Neo di Indonesia, Drone Terkecil yang Punya Kamera 4K

“Karena halo raksasa Punya Bima Sakti, gas di LMC terpotong atau teredam,” Jernih Sapna Mishra, penulis Penting penelitian ini, dalam pernyataan Formal. “Tetapi, mengalami interaksi yang sangat merugikan dengan Bima Sakti, LMC Bisa mempertahankan 10 persen halo-nya karena massanya yang cukup besar.”

Kemampuan deteksi ultraviolet Hubble menjadikannya alat ideal Kepada studi ini. Para peneliti mengamati halo LMC dengan menggunakan Terang latar dari 28 quasar terang sebagai semacam “mercusuar.” Pendekatan ini memungkinkan mereka Menyaksikan gas di halo secara Enggak langsung melalui penyerapan Terang latar quasar tersebut.

Data dari Cosmic Origins Spectrograph (COS) Hubble digunakan Kepada memecah Terang menjadi panjang gelombang komponennya, mengungkap petunjuk tentang suhu, kecepatan, dan komposisi gas di halo.

Cek Artikel:  Elon Musk Sebut Pemerintah Australia Fasis atas Undang-Undang Misinformasi Baru

Mengamati Pengaruh interaksi LMC dengan Bima Sakti dapat membantu para peneliti memahami dinamika galaksi di awal alam semesta, ketika galaksi-galaksi berada lebih dekat satu sama lain dan sering berinteraksi. Studi ini juga mengungkap Berbagai Ragam variabel yang memengaruhi evolusi galaksi.

Selanjutnya, para peneliti berencana menyelidiki halo LMC dari sudut pandang yang berbeda.

“Dalam program baru ini, kami akan menyelidiki lima jalur pandang di Kawasan tempat halo LMC dan halo Bima Sakti bertabrakan,” ujar Scott Lucchini, salah satu penulis penelitian, dalam pernyataan Formal. “Ini adalah Letak di mana halo-halo tersebut terkompresi, seperti dua balon yang saling menekan.” (Space/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai