Rupanya Bumi Pernah Mempunyai Cincin Raksasa Seperti Saturnus

Ternyata Bumi Pernah Memiliki Cincin Raksasa Seperti Saturnus
Penelitian terbaru ungkap Sekeliling 466 juta tahun Lampau, Bumi pernah dikelilingi cincin raksasa yang mirip dengan cincin Saturnus, yang diduga terbentuk dari sisa-sisa asteroid yang hancur.(Oliver Hull)

PENELITIAN terbaru mengungkap Bumi kemungkinan pernah dikelilingi cincin raksasa, mirip Saturnus Sekeliling 466 juta tahun Lampau. 

Cincin ini diduga menyebabkan penurunan suhu Mendunia dan peningkatan tabrakan meteorit di permukaan Bumi.

Cincin tersebut diperkirakan terbentuk Sekeliling 466 juta tahun Lampau. Diduga, cincin itu berasal dari sisa-sisa asteroid raksasa yang hancur akibat gaya pasang surut Bumi setelah melewati batas Roche planet ini.  

Dengan menciptakan bayangan di sepanjang ekuator Bumi, cincin ini mungkin turut berkontribusi pada peristiwa pendinginan Mendunia dengan menghalangi sinar Mentari, Sembari Maju menghujani permukaan Bumi dengan meteorit. Intervensi ini diterbitkan pada 16 September dalam jurnal Earth and Planetary Science Letters.  

Cek Artikel:  Keamanan Siber, Crypto Exchange Indonesia Peringkat 13 Dunia

“Selama jutaan tahun, material dari cincin ini perlahan Terperosok ke Bumi, menciptakan lonjakan Akibat meteorit yang terlihat dalam catatan geologi,” ujar Andy Tomkins, penulis Primer studi sekaligus profesor ilmu planet di Monash University, Australia, dalam pernyataannya. “Kami juga menemukan lapisan pada batuan sedimen dari periode ini mengandung jumlah luar Biasa besar dari puing-puing meteorit.”  

Para ilmuwan mengembangkan hipotesis ini dengan mempelajari periode dalam sejarah Bumi yang dikenal sebagai Ordovisium (485 juta hingga 443 juta tahun Lampau). Masa ini merupakan salah satu periode terdingin dalam 500 juta tahun terakhir dan mengalami lonjakan besar dalam frekuensi tabrakan meteorit di Bumi.  

Cek Artikel:  Perlindungan dan Pencadangan Data Melalui Backup Protect dan Disaster Recovery

Karena 70% kerak benua Bumi terletak di luar Area ini, para peneliti menghitung  kemungkinan hal ini terjadi secara kebetulan sama seperti melempar dadu bersisi tiga sebanyak 21 kali dan mendapatkan hasil yang sama setiap kali.  

Dengan Kesempatan yang sangat kecil tersebut, para peneliti mengembangkan hipotesis yang dapat menjelaskan Berkualitas serangan meteorit di ekuator maupun pendinginan planet, Yakni cincin dari sisa asteroid yang hancur mengelilingi Bumi di ekuator.  

Bukti tambahan Tetap diperlukan Demi mendukung hipotesis ini. Tetapi, teori cincin purba ini dapat menjelaskan berbagai aspek sejarah Bumi, terutama Apabila cincin serupa pernah muncul lebih dari sekali sebelum perlahan-lahan menghilang karena gravitasi Bumi menarik asteroid-asteroid tersebut.  

Cek Artikel:  NASA Berencana Jelajahi Dunia Baru yang Mungkin Layak Huni, Oktober Mendatang.

“Gagasan bahwa sistem cincin dapat memengaruhi suhu Mendunia menambah tingkat kompleksitas baru dalam pemahaman kita tentang bagaimana peristiwa luar angkasa mungkin telah membentuk iklim Bumi,” kata Tomkins. (livescience/Z-3)

 

Mungkin Anda Menyukai