PBB Pelarangan Israel terhadap UNRWA Bertentangan dengan Hukum Global

PBB: Larangan Israel terhadap UNRWA Bertentangan dengan Hukum Internasional
UNRWA.(Al Jazeera)

PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinan mendalam atas rancangan undang-undang parlemen Israel yang mencegah badan PBB Kepada pengungsi Palestina (UNRWA) melanjutkan operasinya di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Jerusalem Timur dan Gaza.

RUU tersebut melarang badan PBB Kepada pengungsi Palestina, atau UNRWA, melakukan aktivitas apa pun atau memberikan layanan apa pun di Israel. Pemungutan Bunyi berlalu 92-10.

“Sekretaris Jenderal (Antonio Guterres) menulis surat kepada Perdana Menteri Israel (Benjamin Netanyahu), mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam terhadap rancangan undang-undang tersebut, mengenai Dampak yang akan ditimbulkannya,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric pada konferensi pers pada hari Senin (28/10)

Cek Artikel:  Khawatir Serangan Balasan Iran dan Sekutunya, Gedung Putih: Kami Enggak Tentu Sudah Dimulai

Dujarric menyebut bahwa undang-undang Israel yang bertujuan menghentikan kegiatan UNRWA akan bertentangan dengan Piagam (PBB) dan tanggung jawab pemerintah Israel berdasarkan hukum Global. Dujarric menambahkan bahwa Kaum Gaza di utara sangat membutuhkan Donasi Kepada menyelamatkan nyawa.

Dia mencatat bahwa Israel Lanjut menolak permintaan PBB Kepada pengiriman makanan dan bahan bakar ke Jabalia. “Operasi militer intensif sedang berlangsung di Sekeliling fasilitas kesehatan,” mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Juru bicara tersebut secara terpisah mengatakan bahwa para pekerja Donasi melakukan segala Metode Kepada memenuhi kebutuhan Kaum. Tetapi ia memperingatkan bahwa hambatan yang sedang terjadi oleh Israel Membangun organisasi Donasi Bukan mungkin beroperasi dalam skala besar di Gaza Selatan.

Cek Artikel:  Mesir Bantah Jalin Kerja Sama dengan AS Soal Pemindahan Kaum Palestina dari Gaza

Dia juga menyatakan bahwa Israel mengumumkan telah menyelesaikan penggerebekan di Rumah Sakit Kamal Adwan.

Menanggapi pertanyaan Anadolu tentang kemungkinan kuburan massal di Rumah Sakit Kamal Adwan, serupa dengan yang ditemukan setelah Laskar Israel mundur dari Rumah Sakit al-Shifa dan Nasser, Dujarric mengatakan pihaknya Bukan mengetahui yang ditemukan. “Kami Bukan Paham yang akan kami temukan,” ujarnya.

Menekankan bahwa Pusat perhatian Esensial PBB ialah memberikan Donasi kepada pasien yang Lagi dirawat di rumah sakit, Dujarric mengaku bahwa diperlukan akuntabilitas dalam prosesnya. “Apabila kami Pandai melakukan penyelidikan, kami akan melakukannya,” pungkas Dujarric. (TRT World/Z-2)

Cek Artikel:  Asrar Hilangnya Madeleine Selama 17 Mengertin, Sengaja Dibunuh Orang Uzur atau Pelaku Pedofil?

Mungkin Anda Menyukai