MU Gasak Leicester, Nistelrooy: Paling Krusial Posisi di Perserikatan Harus Ditingkatkan

Liputanindo.id – Instruktur interim Manchester United, Ruud van Nistelrooy, lebih mementingkan urutan klubnya di klasemen daripada skor besar 3-0 Demi skuadnya menaklukkan Leicester City pada pekan ke-11 Perserikatan Inggris di Stadion Old Trafford, Manchster, Minggu malam.

“Kami mencetak dua gol luar Normal dan gol bunuh diri berawal dari serangan yang bagus juga. Saya setuju ini adalah tiga poin Krusial. Yang paling Krusial adalah posisi di Perserikatan, yang harus kami tingkatkan,” ungkap Van Nistelrooy.

Dikutip dari laman Formal klub, Senin (11/11/2024), Van Nistelrooy Menonton anak-anak asuhnya bertarung demi diri mereka hingga akhir laga dan terdapat beberapa bagian yang bagus.

“Ini adalah performa yang sangat bagus dan kami Pandai melakukan yang lebih Berkualitas Tengah. Kelas tim menunjukkan dan kami memberikan sangat sedikit, kecuali pada kesempatan besar. Satu Musuh satu (dengan Wilfried Ndidi), ketika Andre Onana melakukan pekerjaan yang bagus Buat menghentikannya. Itu adalah penampilan profesional dan penutupan yang bagus dari empat pertandingan,” sambungnya.

Cek Artikel:  Tiga Wakil Indonesia Jaga Asa Tambah Medali Olimpiade

Pada pertandingan ini, Manchester United Pandai mengamankan kemenangan telak tersebut berkat gol dari Bruno Fernandes dan Alejandro Garnacho, ditambah gol bunuh diri bek Leicester Victor Kristiansen.

Meski dapat mengamankan kemenangan, Manchester United kini Lagi tertahan di peringkat 13 klasemen sementara Perserikatan Inggris dengan torehan 15 poin dari 11 pertandingan.

Instruktur asal Belanda itu melanjutkan, kini Manchester United akan berupaya Buat menjaga momentum mereka Buat Lalu Bangun setelah periode yang sulit serta emosional.

“Anda Ingin para pemain menunjukkan kemampuan terbaik mereka, jadi dari banyak komunikasi dan sesi latihan, Buat mendapatkan perasaan yang Betul di antara mereka,” ungkap Van Nistelrooy.

“Ini adalah mengenai percaya kepada diri sendiri dan, lihat, satu-satunya jalan keluar. Ini adalah tujuan kami, sebagai klub dan sebagai tim, Buat mendapatkan hasil dan membangunnya,” pungkasnya.

Cek Artikel:  Zagallo Meninggal di Usia 92 Tahun, Skuad Pengangkat Trofi Piala Dunia 1958 Tak Tersisa Tengah

Mungkin Anda Menyukai