Liverpool dan Manchester United Incar Bek Muda PSG

Liverpool dan Manchester United Enggak hanya Bertanding dalam perebutan posisi empat besar Perserikatan Inggris. Dua klub raksasa Inggris dan Eropa itu juga sering memperebutkan pemain. Berbagai pemain diperebutkan kedua klub itu – entah mereka pada akhirnya berlabuh ke Anfield atau Old Trafford atau Enggak.

Hal yang sama berpeluang akan kembali terjadi pada bursa transfer musim panas 2023 mendatang. Liverpool berniat Kepada melakukan pembangunan ulang terhadap skuad mereka setelah merasakan kesulitan sepanjang musim. Manchester United juga berada dalam kondisi yang serupa, Meski dapat tampil lebih Bagus dengan raihan titel Piala Perserikatan.

Menurut laporan dari Le10Sport, Liverpool dan Manchester United disebut akan Bertanding Kepada memperebutkan bek muda PSG, El Chadaille Bitshiabu. Bitshiabu baru berusia 17 tahun dan mendapatkan kesempatan tampil di tingkat senior dalam beberapa kesempatan pada musim 2022/23 dalam kompetisi Ligue 1 dan Perserikatan Champions.

Cek Artikel:  Conor Gallagher Tinggalkan Chelsea? Pochettino Nomort Bicara Mengenai Nasibnya

Sebelumnya, Bitshiabu pernah dikatikan dengan Eintracht Frankfurt dan Borussia Dortmund di Bundesliga. Kesempatan bagi lulusan akademi PSG itu Kepada melanjutkan kariernya di Jerman lebih tinggi ketimbang di Perserikatan Inggris. Kedua klub itu diklaim telah mengajukan tawaran senilai 15 juta Euro Kepada mendatangkan Bitshiabu.

Kontrak Bitshiabu dengan PSG akan habis pada 2024. Ketika ini, bek muda Prancis itu diwakili oleh Jorge Mendes. Kesempatan bagi Bitshiabu Kepada hengkang memang cukup tinggi. PSG akan mendatangkan Milan Skriniar dari Inter ketika kontraknya habis pada akhir musim ini.

Cek Artikel:  Jurgen Klopp Lega Andrew Robertson Sudah Terhindar dari Cedera

Tetap Terdapat Kesempatan bagi Bitshiabu Kepada memperpanjang kontraknya di Parc des Princes. Tetapi hal ini bergantung dengan masa depan beberapa pemain yang tampil di posisinya seperti Sergio Ramos dan Danilo Pereira.

Mungkin Anda Menyukai