Liputanindo.id NEW YORK – Sebulan berjalan sejak perang pecah di Jalur Gaza pada 7 Oktober Lampau, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Tak akan Eksis gencatan senjata di Jalur Gaza. Ia menegaskan, gencatan senjata tak akan terjadi tanpa pembebasan sandera Israel oleh Grup Hamas Palestina.
“Ya, Tak akan Eksis gencatan senjata, gencatan senjata Standar di Gaza tanpa pembebasan sandera kami,” katanya pada dalam sebuah pernyataan, dikutip Selasa (7/11/2023).
Baca Juga:
Restriksi Israel Lalu Berlangsung, Masjid Al-Aqsa Nyaris Hampa dari Jamaah di Jumat ke-17
Netanyahu kembali menolak seruan Demi melakukan gencatan senjata di Gaza, di mana lebih dari 10.000 Penduduk Palestina tewas akibat serangan Israel.
“Gencatan senjata berarti menyerah kepada Hamas, dan kemenangan bagi Hamas,” ujar Netanyahu.
Alih-alih gencatan senjata secara Standar, kata dia, Israel telah menyetujui Waktu Waktu kosong waktu pertempuran Demi memungkinkan Sokongan kemanusiaan masuk ke Gaza atau sandera Israel Demi keluar dari daerah kantong Palestina tersebut.
Dia menyatakan bahwa gencatan senjata akan menghambat perang dan upaya Israel Demi mengeluarkan sandera dari Gaza. Grup Hamas, yang melakukan serangan lintas perbatasan sebulan Lampau, mengatakan mereka menahan lebih dari 200 orang, termasuk tentara Israel dan Penduduk sipil.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak Demi itu.
Sedikitnya 10.022 Penduduk Palestina, termasuk 4.104 anak-anak dan 2.641 Perempuan, telah terbunuh di Jalur Gaza. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel Nyaris 1.600, menurut Nomor Formal.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa Gaza telah menjadi kuburan anak-anak karena ratusan anak Perempuan dan Lelaki terbunuh atau terluka setiap harinya.
Guterres mengulangi seruannya Demi gencatan senjata kemanusiaan, lebih banyak Sokongan Demi Gaza, pembebasan sandera Hamas tanpa syarat, serta perlindungan Penduduk sipil, rumah sakit, fasilitas PBB, tempat penampungan, dan sekolah. (IRN)
Baca Juga:
Jurnalis Al Jazeera di Jalur Gaza, Wael Dahdouh Tiba di Mesir Demi Perawatan Medis