DEWAN Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan sidang darurat pada Senin (28/10) waktu setempat setelah adanya surat dari utusan Iran Buat PBB, Amir Said Iravani, kepada Sekretaris Jenderal Antonio Guterres dan Member Dewan Keamanan.
Sidang darurat ini diminta oleh Rusia, Aljazair, dan Tiongkok pada Senin (28/10) Buat membahas serangan Israel terhadap Iran yang terjadi akhir pekan Lampau.
Asisten Sekretaris Jenderal PBB Buat Timur Tengah dan Asia Pasifik, Khaled Khiari, menyampaikan Guterres mengecam Seluruh tindakan yang meningkatkan ketegangan dan menyerukan penghentian retorika perang dan ancaman.
“Kedua belah pihak harus berhenti menguji batas kesabaran masing-masing dan bertindak demi perdamaian serta stabilitas kawasan,” ujarnya seraya menambahkan tahun Lampau telah membawa penderitaan luar Normal bagi masyarakat di seluruh Timur Tengah,” ucap Khiari.
Khiari menyoroti kondisi memiliku Penduduk Palestina di Gaza utara. Ia menyebutkan Nomor Kematian, cedera, dan kehancuran di Kawasan utara sangat mengerikan.
Hal itu semakin diperparah dengan penundaan tahap akhir kampanye vaksinasi polio di Gaza utara yang mengancam nyawa ribuan anak.
Utusan Aljazair Buat PBB, Amar Bendjama, kembali memperingatkan akan risiko Serangan Israel terhadap Gaza yang menyebar ke seluruh Timur Tengah, dan mengatakan “Sayangnya, risiko ini telah menjadi Realita.”
“Kita menghadapi konflik regional dengan konsekuensi Dunia yang serius dan dapat diprediksi,” lanjutnya.
Ia pun mengkritik beberapa Member Dewan Keamanan yang enggan menyebut situasi ini sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan Dunia.
“Serangan Israel merupakan pelanggaran Konkret terhadap perdamaian Dunia, dan Dewan ini harus bertindak Buat mengembalikan perdamaian serta keamanan Dunia,” tambahnya.
Bendjama menyerukan kepada Member dewan Buat menerapkan gencatan senjata segera dan permanen di Gaza dan Libanon serta mengakhiri pendudukan Israel atas seluruh Kawasan Arab. (Ant/P-3)