Kesempatan Garuda Buat Terbangun kalahkan Saudi
Sepakbola
Editor: Calista Aziza
Selasa, 19 November 2024 – 08:47 WIB
Liputanindo.id – Kalah dalam dua pertandingan terakhir putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Area Asia Membangun peringkat Indonesia terpangkas 11,62 poin setelah bertambah 19,84 poin akibat mengimbangi Arab Saudi, Australia, dan Bahrain.
Tamat pembaruan terakhir peringkat FIFA pada 24 Oktober 2024, Indonesia turun Tengah ke posisi 130. Peringkat ini diperbarui kembali 28 November nanti.
Tentu saja bukan kejatuhan peringkat yang menjadi kekhawatiran Primer Indonesia, melainkan menjaga asa lolos Piala Dunia 2026.
Cita-cita itu terganggu oleh kekalahan besar 0-4 dari Jepang empat hari Lampau, Biar sudah dilupakan oleh Garuda, dan siap Terbangun melawan Arab Saudi di GBK, Selasa malam nanti.
Kalah dalam satu pertandingan yang apalagi dari tim yang kelasnya jauh di atas, Sepatutnya memang tak Lanjut-terusan disesali.
Apalagi Rival yang dihadapi Garuda nanti malam adalah tim yang ditahan seri 1-1 di kandangnya di King Abdullah Sports City pada 6 September.
Demi itu Saudi Lagi diasuh Instruktur kaliber dunia, Roberto Mancini, yang mengantarkan Italia menjuarai Piala Eropa pada 2021.
Mancini didepak setelah Green Falcons ditahan imbang 0-0 oleh Bahrain.
Kini mereka dilatih Herve Renard, yang ironisnya digantikan Mancini pada 2023.
Renard membawa Saudi lolos ke Piala Dunia 2022 ketika Green Falcons menumbangkan Argentina 1-2 dalam fase grup.
Tapi Argentina pula yang menjuarai Piala Dunia 2022, sedangkan Saudi tersisih karena ditaklukkan oleh Polandia dan Meksiko.
Renard semakin redup setelah gagal membawa Saudi mencapai fase gugur Piala Teluk karena dikalahkan Irak dan Oman pada fase grup.
Dia dilucuti dari perannya segera setelah Saudi dibabat dua tim Amerika Selatan dalam laga persahabatan, khususnya setelah kalah dari Bolivia pada 25 Maret 2023.
Dia kemudian digantikan oleh Mancini, yang Rupanya Tak secemerlang Demi mengasuh Italia.
Dalam 21 laga yang dia pimpin, Saudi kalah tujuh kali, termasuk tiga kali selama kualifikasi Piala Dunia 2022.
Kinerja Jelek yang juga termasuk enam hasil seri ini juga Membangun Saudi gagal total dalam Piala Asia 2023.
Tak lebih Bagus
Puncaknya setelah hanya Bisa 0-0 melawan Bahrain di kandang sendiri dalam putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, Mancini dipecat. Herve Renard kembali melatih Saudi.
Tetapi Renard juga tak terlalu mengesankan. Dalam pertandingan pertama Saudi di Dasar asuhannya Tengah, Green Falcons nyaris dikalahkan Australia.
Walaupun tetap menjadi tim yang mendominasi lapangan selama kualifikasi Piala Dunia 2026, Saudi hanya Bisa Membangun tiga Kesempatan, sedangkan Australia mengkreasi 13 Kesempatan.
Kedua tim bermain seri 0-0, sehari sebelum Indonesia digasak 0-4 oleh Jepang.
Biar resumenya menarik terutama pernah membawa Pantai Gading menjuarai Piala Afrika 2015 dan mengantarkan Maroko serta Saudi ke Piala Dunia 2018 dan 2022, kinerja Renard sejauh ini Tak lebih Bagus dari Mancini.
Kala melawan Australia, Renard memasang Susunan 4-4-2, bukan tiga bek tengah seperti ketika diimbangi 1-1 oleh Indonesia dan Demi mengalahkan China 2-1.
Renard Bisa saja mempertahankan Susunan 4-4-2 kala bertamu Indonesia nanti malam, tapi Bisa juga kembali ke Susunan tiga bek tengah seperti diadopsi Mancini pada 6 September dan kala mengalahkan China.
Uniknya, dalam Susunan apa pun Green Falcons selalu menjadi tim yang dominan menguasai bola, termasuk kala dikalahkan 0-2 oleh Jepang.
Mereka piawai dalam menangkal Rival memasuki teritori permainan mereka.
Tapi kala menghadapi Australia, Buat pertama kalinya Saudi kalah dalam menciptakan Kesempatan.
Kalau Australia menciptakan 13 Kesempatan yang dua di antaranya Pas sasaran, maka Green Falcons hanya Membangun tiga Kesempatan yang satu di antaranya Pas menyasar gawang.
Kalau Renard Lagi memasang Susunan itu, Shin Tae-yong Bisa memasang Tengah tiga bek tengah seperti Demi Indonesia Berjumpa Saudi pada 6 September.
Dia Bisa tetap dalam pola Pelan, 3-5-2, atau Bisa juga dengan variasi lebih ofensif 5-2-3 seperti dipraktikkan Australia pada 14 November.
Salah satu senjata maut Saudi adalah pergerakan mereka di sayap kiri, apalagi Kalau sektor ini melibatkan Salem Al Dawsari.
Salem adalah pemain Saudi yang paling berpengalaman dan paling produktif. Dia Mempunyai 90 cap dan 23 gol, termasuk satu gol pada putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026.
Info Bagus bagi Jay Idzes dkk, Salem absen membela Saudi melawan Garuda.
Harus lebih klinis
Ketidakhadiran Salem Bisa Membangun kolom Calvin Verdonk-Justin Hubner-Yakjob Sayuri leluasa bermanuver di koridor kanan permainan Garuda.
Sayang, debutan Kevin Diks yang tampil cemerlang Demi melawan Jepang, absen mengisi sayap kiri permainan Garuda. Tapi Lagi Terdapat yang lain, termasuk Sandy Walsh.
Saudi sendiri Lagi Mempunyai pemain-pemain berbahaya seperti Saleh Al-Shehri dan Musab Al-Juwayr, yang diturunkan sebagai starter kala melawan Australia.
Al-Shehri mencetak 4 gol dalam putaran kedua, sedangkan Al-Juwayr mencetak satu gol pada putaran ketiga.
Saudi juga berbahaya dalam bola Wafat di mana pemain bertahan mereka, seperti Hassan Kadesh, Bisa menutup tumpulnya lini serang Green Falcons.
Kadesh mencetak dua gol ke gawang China, yang semuanya dari bola Wafat, tepatnya sepak Sudut. Dua golnya adalah bagian dari tiga gol yang dibuat Saudi selama putaran ketiga.
Jumlah gol Saudi itu kalah banyak dari Indonesia yang sudah memasukkan empat gol.
Tapi Saudi lebih Tangkas dalam menjaga pertahanan. Mereka baru kebobolan 4 gol, sedangkan Indonesia sudah kemasukan 9 gol.
Dengan statistik seperti ini, langkah terbaik yang dilakukan Shin Tae-yong adalah memasang Tengah tiga bek tengah dan mendorong pemain-pemainnya lebih klinis dalam memanfaatkan Kesempatan.
Kala melawan Jepang, Indonesia gagal mengonversi tiga Kesempatan emas.
Hal seperti itu tak boleh Tengah terjadi kala menghadapi Saudi yang berperingkat jauh lebih rendah dari Jepang dan tampil Tak konsisten setelah menumbangkan Argentina pada Piala Dunia 2022.
Dalam urusan menciptakan Kesempatan, Indonesia sedikit lebih unggul ketimbang Saudi.
Dari lima pertandingan putaran ketiga Piala Dunia 2026, Ragnar Oratmangun cs Membangun 18 Kesempatan emas dari total 40 Kesempatan, sedangkan Saudi menciptakan 14 Kesempatan emas dari total 48 Kesempatan.
Kini tinggal bagaimana lini serang pimpinan Rafael Struick meningkatkan keklinisan dalam menuntaskan Kesempatan.
Mereka harus lebih tenang Tengah kala melalui situasi-situasi kritis di depan gawang lain. Ketenangan serupa dibutuhkan dalam benteng pertahanan, seperti terlihat pada empat pertandingan sebelum dikalahkan Jepang.
Garuda juga perlu melupakan dulu beban lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 Buat bermain lepas sebagai underdog, Sembari memanfaatkan bonus atmosfer super positif di GBK.
Sumber : Antara