Kekasih Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 3 Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie menghadiri Percakapan terkait pendidikan di Bumi Silih Asih Keuskupan Bandung.
Percakapan ini dihadiri oleh Romo Aloisius dari Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Bandung; Erlan Belau, Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Bandung, serta puluhan pemuda-pemudi Katolik, pada Jumat (8/11).
Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie, yang dikenal dengan Kekasih ASIH, terlibat dalam Percakapan mengenai tantangan dan Asa pendidikan di Jabar.
Syaikhu menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai moral dan budi pekerti pada anak-anak serta perlindungan bagi guru dalam menjalankan tugas ini.
“Tadi banyak masukan terkait penanaman budi pekerti, Sopan santun dan moral pada anak-anak, serta perlindungan terhadap para guru dalam usaha menanamkan nilai-nilai moral,” papar Presiden PKS ini.
Menurut dia, ini perlu dilakukan dalam upaya membenahi pendidikan ke
depan yang lebih Bagus. Jangan Tamat Malah guru yang Mau menanamkan pendidikan moral Malah dipermasalahkan secara hukum, seperti yang akhir-akhir ini ramai terjadi.
“Jadi, perlu hadirnya pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam upaya melindungi insan Pendidikan,” tutur Syaikhu.
Ilham Habibie juga mencatat antusiasme peserta Percakapan yang memberikan usulan Kepada memasukkan kembali pelajaran budi pekerti dalam kurikulum
sekolah.
“Murid-murid kita Demi ini kekurangan nilai budi pekerti, sehingga usulan Kepada mengembalikan pelajaran ini dalam kurikulum sangat Krusial. Percakapan tadi sangat produktif dan memberikan masukan berharga Kepada masa depan,” tuturnya.
Sebelumnya putra sulung Presiden ke-3 BJ Habibie ini, Bersua dengan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan aktivis muda. Pertemuan ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa Kepada menyampaikan aspirasi serta membahas berbagai tantangan yang dihadapi oleh Gen Z di Jabar.
Ilham Habibie menekankan pentingnya memperkuat identitas kebangsaan di era digital. Demi ini perlu memadukan nilai imtaq dan iptek dalam
kepemimpinan agar dapat membimbing Gen Z menghadapi tantangan ini.
Dia juga menyoroti tantangan lapangan kerja bagi Gen Z, dengan hanya Sekeliling 25-30% yang memperoleh pekerjaan tetap.
“Ini berkaitan dengan deindustrialisasi yang sedang terjadi. Kita perlu membantu Gen Z agar mendapatkan pekerjaan yang layak dan mendorong kebangkitan industri di Jabar guna memperkuat lapangan kerja,” ucap Ilham.
Pada akhir acara, para mahasiswa menyerahkan spanduk yang berisi Asa kepada Ilham. Asa-Asa tertulis meliputi aspirasi agar Bunyi mahasiswa Lalu didengarkan, hingga pesan agar seluruh masyarakat Mempunyai kesempatan yang sama Kepada merdeka dan sejahtera.