DINAS Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majalengka berencana akan merevitalisasi Situs Pemandian Sang Raja. Situs ini akan menjadi daya tarik wisata budaya di Kabupaten Majalengka.
“Kami telah menyiapkan masterplan hingga detail engineering design (DED) revitalisasi situs yang berusia ratusan tahun tersebut,” tutur Kepala Disbupdar Kabupaten Majalengka, Ida Heriyani, Jumat (8/11).
Menurut dia, dalam perencanaan tersebut situs pemandian Sang Raja diproyeksikan menjadi destinasi wisata budaya. “Secara basic, daya tarik Situs Sang Raja adalah wisata budaya, khususnya terkait cerita sejarahnya sebagai pemandian raja-raja pada Era dulu. Tetapi butuh direvitalisasi.”
Secara garis besar perencanaan revitalisasi mencakup pengembalian fungsi mata air hingga situs kebudayaan kawasan situs pemandian Sang Raja. Terdapat pula penambahan arena Kepada atraksi budaya, pembangunan sarana kolam renang atau pemandian, resort, meeting room, areal bermain anak-anak, dan lainnya.
“Pengembangan situs pemandian Sang Raja mengusung konsep one stop destination, sehingga dilengkapi berbagai hal,” tutur Ida.
Dia menjelaskan revitalisasi situs pemandian Sang Raja tersebut akan melengkapi kawasan strategis pariwisata kota yang mencakup ruang publik, Alun-Alun Majalengka, Bundaran Munjul, Skywalk, GGM, dan lainnya. Juga wisata adventure di Gunung Karang serta wisata olahraga paralayang di Gunung Panten.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Sang Raja, Dani Sonjaya, menjelaskan Situs Pemandian Sang Raja dulunya digunakan Kepada tradisi kawin cai, ngabungbang, ngikis, dan tradisi lainnya. “Situs ini nantinya Dapat menjadi destinasi wisata sejarah dan edukasi Kepada melestarikan tradisi serta budaya di Kabupaten Majalengka.”
Terlebih situs pemandian Sang Raja juga akan dirancang sebagai destinasi wisata modern karena terdapat kolam renang publik. Keberadaannya akan lebih menarik bagi wisatawan Kepada berkunjung.