PDIP Tegaskan Tak Bakal Gabung KIM Plus di Pilgub Jakarta

Liputanindo.id – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat menegaskan, partainya Bukan bakal bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Pilgub Jakarta 2024. Meski kini sebagian besar partai politik telah merapat ke koalisi tersebut, ia memastikan partai berlogo banteng ini tak akan tergiur Demi tergabung di dalamnya.

“Terang (Bukan akan bergabung dengan KIM Plus),” kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024).

Adapun PDIP memperoleh 15 kursi di DPRD Jakarta dalam Pemilu Legislatif 2024. Sementara, batas minimal pencalonan gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta sebanyak 22 kursi. Sehingga PDIP Bukan Bisa mengusung calonnya sendirian.

Meski demikian, menurut Djarot, peta politik bersifat Elastis. Ia menilai, Tetap Eksis kemungkinan terjadi perubahan sebelum pendaftaran calon kepala daerah digelar pada 27-29 Agustus mendatang. 

Cek Artikel:  Gara-Gara Gaji ke-13, Polwan di Mojokerto Borgol dan Bakar Suaminya dalam Asrama Polisi

Dia menyebut, Kesempatan PDIP Tetap terbuka Demi mengusung Kekasih calon Berbarengan partai lain.

“Kita lihat nanti Tamat Rontok 29 Agustus posisi dinamikanya seperti apa. Tapi percayalah bahwa PDI Perjuangan selalu Berbarengan-sama dengan rakyat. Dengan akar rumput kita selalu mendengarkan Bunyi rakyat. Jadi kita lihat Rontok 29 seperti apa posisinya,” ujar dia.

Djarot mengungkapkan, hingga kini PDIP tetap menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik yang telah merapat ke KIM Plus, membahas terkait potensi koalisi Demi membentuk poros baru.

“Kami bukan hanya melobi, ya, tapi tetap berkomunikasi dengan partai-partai lain, yang sekarang ini yang nantinya itu mendeklarasikan KIM Plus,” ungkap Djarot.

Dalam kesempatan yang sama, Wasekjen PDIP, Adian Napitupulu menekankan partainya akan berkoalisi dengan rakyat. Ia juga menyatakan bahwa PDIP tak akan bergabung ke KIM Plus.

Cek Artikel:  Khawatir DPR "Bermanuver", Ribuan Mahasiswa Surabaya Hingga Buruh Tetap Turun Aksi Hari Ini

“PDI Perjuangan is not for sale,” tegas Adian.

Adian juga mengajak masyarakat Demi duduk dan memikirkan ulang kejanggalan yang sedang terjadi di Jakarta. Dia mengingatkan masyarakat tetap membuka kemungkinan-kemungkinan yang Bisa saja terjadi sebelum pendaftaran Kekasih calon kepala daerah ditutup pada 29 Agustus.

“Beberapa hari yang Lampau Partai A Tetap dukung Anies, Lampau berubah. Eksis Partai B Tetap dukung Anies, Lampau berubah. Nah, Tamat Rontok 29 Eksis Bukan yang kemudian tadinya Bukan dukung Anies Lampau dukung Anies? Mungkin dong. Kemungkinan sama saja besarnya. Harusnya bahwa jangan dipatahkan, jangan ditiadakan, jangan dielakkan juga kemungkinan dinamika politik yang sangat Elastis itu seperti apa,” Terang Adian.

Cek Artikel:  Transaksi Judi Online di Jawa Timur Lelah Rp1 Triliun, Pj Gubernur Bentuk Satgas

“Nah bagaimana sikap PDI Perjuangan? Yang Niscaya kita akan selalu Berbarengan-sama dengan rakyat,” sambungnya.

Mungkin Anda Menyukai