Perkembangan Kasus Gagal Ginjal Dirikut Anak

Perkembangan Kasus Gagal Ginjal Akut Anak
( )

Perlu upaya maksimal dari semua pihak untuk menyelidiki kejadian gangguan ginjal akut misterius yang dialami ratusan anak ini. Pihak orangtua pun harus peduli dan mau bekerja sama.

Tingkatkan kewaspadaan, terutama terkait frekuensi dan jumlah urine anak, juga apakah diiringi demam atau tidak. Kalau sama sekali anak tidak pipis, segera bawa ke fasilitas kesehatan agar cepat ditangani. Bawa obat yang dikonsumsi sebelumnya sehingga dokter bisa menelusuri kemungkinan penyebabnya.

Kasus ini tentu harus jadi pembelajaran bagi semua agar tidak sembarangan mengonsumsi obat. Demi menjaga kesehatan, hal yang paling penting ialah mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, istirahat teratur, dan jangan lupa menjaga kebersihan.

 

Cek Artikel:  Panduan Merawat Keluarga Positif Covid-19 yang Isolasi Berdikari di Rumah

Perkembangan Kasus Gagal Ginjal Dirikut Anak

Jumlah Kasus di Indonesia

(per 18 Oktober 2022)

. Total: 206 kasus

. Meninggal: 99 orang

 

Sebaran Tertinggi

– DKI Jakarta : 40 kasus

– Jawa Barat : 40 kasus

– Jawa Timur : 25 kasus

– Sumatra Barat : 21 kasus

 

5 Obat Sirop yang Mengandung Etilena Glikol (EG) dan Dietelina Glikol (DEG)

. Termorex sirop, PT Konimex, nomor izin edar (NIE) DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

. Flurin DMP sirop, PT Yarindo Farmatama, NIE DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

. Unibebi Cough sirop, Universal Pharmaceutical Industries, NIE DTL7226303037A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

. Unibebi Demam sirop, Universal Pharmaceutical Industries, NIE DBL8726301237A1, kemasan dus, botol @60 ml.

Cek Artikel:  Mencegah Lonjakan Covid-19 Menjelang Libur Natal dan Pahamn Baru

. Unibebi Demam Drops, Universal Pharmaceutical Industries, NIE DBL1926303336A1, kemasan dus, botol @15 ml.

 

Tindak Lanjut Badan POM

. Memerintahkan industri farmasi pemilik izin edar menarik obat sirop dari peredaran.

. Memerintahkan seluruh bets produk dimusnahkan.

. Meminta industri farmasi yang memiliki obat sirop  berpotensi mengandung cemaran EG dan DEG melaporkan hasil pengujian mandiri sebagai bentuk tanggung jawab pelaku usaha.

. Meminta industri farmasi melakukan upaya lain seperti mengganti formula obat dan/atau bahan baku jika diperlukan.

 

 

Mungkin Anda Menyukai