BI Ekonomi dan Keuangan Syariah semakin Kuat Berkat Gelaran ISEF

BI: Ekonomi dan Keuangan Syariah semakin Kuat Berkat Gelaran ISEF
Ilustrasi(Antara)

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa gelaran Indonesia Sharia Economic Perhimpunan (ISEF) semakin memperkuat komitmen Serempak Bagus pemerintah maupun pemangku kepentingan Buat semakin memajukan ekonomi keuangan syariah di Indonesia.

“Pertama, penguatan ekosistem produk halal. Melalui Percepatan ekosistem halal end-to-end berbasis internet of things, perluasan jaringan dan Percepatan aktivitas bisnis holding pesantren, perluasan negara tujuan dan produk unggulan ekspor, dan juga penguatan branding modest fashion Indonesia ke Dunia, dan juga Percepatan sertifikasi halal sebagaimana diamatkan undang-undang,” kata Perry Ketika sambutan pembukaan ISEF ke-11 di JCC Senayan, Rabu (30/10).

Kedua, sambung Perry adalah penguatan keuangan syariah melalui peningkatan pemanfaatan instrumen keuangan komersial syariah. “Demikian juga keuangan sosial, zakat, dan juga sedekah Buat membangun dan kesejahteraan rakyat,” jelasnya.

Cek Artikel:  Jelang Nataru, Harga Cabai di Makassar Tembus Rp100 Ribu

Penguatan ketiga, lanjut dia, adalah penguatan literasi, inklusi, dan penerapan halal lifestyle melalui penguatan komunikasi yang efektif melibatkan pemerintah pusat dan daerah dan berbagai masyarakat. 

Disamping itu, Perry menegaskan bahwa penyelenggaraan ISEF juga semakin menempatkan leadership Indonesia di Dunia. Indonesia menjadi salah satu Misalnya bagaimana kuatnya sinergi berjamaah dalam mengembangkan ekonomi keuangan syariah.

“Salah satunya Alhamdulillah Bank Indonesia memperoleh penghargaan Best Center Bank of the Year pada ajang tahunan Dunia Islamic Finance (GIVA) Buat ketiga kalinya berturut-turut pada tahun 2024 ini. Demikian juga penghargaan bagi BPJPH pada agenda yang sama Buat halal certification,” pungkas Perry. (Fal)

Cek Artikel:  Jokowi Respons Biaya Bangun Pabrik Bahan Baku Pupuk di Bontang Rp 1,2 T: Itu Dana Kecil!

 

Mungkin Anda Menyukai