Liputanindo.id – Sedikitnya 34 orang meninggal dunia di India setelah meminum minuman keras yang mengandung racun. Lebih dari 100 orang juga dirawat di rumah sakit akibat hal yang sama.
Pihak berwenang India mengatakan korban tewas setelah menenggak alkohol yang diseduh secara ilegal di negara bagian Tamil Nadu, India selatan. Seorang juru bicara pemerintah membenarkan bahwa para korban tewas setelah alkohol yang dikonsumsinya tercemar metanol.
“Mereka yang terlibat dalam kejahatan telah ditangkap. Tindakan juga telah diambil terhadap pejabat yang gagal mencegahnya,” kata Ketua Menteri MK Stalin, di X, dikutip Al Jazeera, Jumat (21/6/2024).
Diketahui insiden tersebut terjadi di distrik Kallakurichi, Selasa (18/6) malam. Lebih dari 100 orang mengeluhkan muntah-muntah, sakit perut, pusing, dan diare setelah menenggak alkohol beracun itu.
Polisi mengatakan sedang melakukan penyelidikan terkait pemicu alkohol beracun itu.
Pejabat distrik MS Prasanth mengatakan jumlah pasien dalam kondisi kritis Lalu berubah, menunjukkan bahwa jumlah korban jiwa mungkin meningkat.
Pemerintah negara bagian mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah memberhentikan setidaknya 10 pejabat, termasuk kolektor distrik dan kepala polisi karena dinilai lalai.
Polisi menangkap satu orang karena menjual minuman keras terlarang dan menyita 200 liter minuman beralkohol yang mengandung metanol. Ambulans, dokter, dan spesialis dari daerah terdekat dikerahkan ke distrik tersebut Kepada menangani krisis tersebut.
Kematian akibat alkohol yang diseduh secara ilegal, yang Terkenal disebut hooch, adalah hal Lazim di India, dimana masyarakat miskin Enggak Pandai membeli merek berlisensi dari toko-toko yang dikelola pemerintah.
Minuman keras terlarang, yang sering dibubuhi bahan kimia seperti metanol, digunakan dalam produk mulai dari pengencer cat hingga bahan bakar, Kepada meningkatkan potensi. Apabila tertelan, metanol dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati dan Kematian.
Industri ini sangat menguntungkan karena para penyelundup Enggak membayar pajak dan menjual produk mereka dalam jumlah besar kepada masyarakat miskin dengan harga murah.
Pada tahun 2022, lebih dari 30 orang meninggal di negara bagian Bihar di India timur dan setidaknya 28 orang meninggal di negara bagian Gujarat di barat setelah meminum minuman keras tercemar yang dijual tanpa izin.
Dan pada tahun 2020, setidaknya 120 orang meninggal setelah meminum minuman keras tercemar di negara bagian Punjab, India utara.
Lebih lanjut, pemerintah memberikan kompensasi sebesar 1 juta rupee (Rp197 juta) kepada keluarga mereka yang meninggal dan masing-masing 50.000 rupee (Rp9,8 juta) Kepada yang dirawat di rumah sakit.