Liputanindo.id KEDIRI – Manajemen Persik Kediri melayangkan surat Formal kepada PSSI, meminta Demi dapat menyikapi kejadian kepemimpinan wasit tersebut dengan lebih seksama. Protes Persik ini terkait laga antara Persik melawan PSM Makassar yang digelar Senin (18/12/2023).
“Persik Kediri menyayangkan adanya kelalaian yang dilakukan oleh wasit, ketidaktegasan tersebut menyebabkan kerugian di kedua tim, Berkualitas Persik Kediri maupun PSM Makassar, Berkualitas dari sisi kualitas bermain,” kata Manajer Persik Kediri Muhammad Syahid Nur Ichsan di Kediri, Rabu.
Baca Juga:
Preview Piala Dunia U-17 Spanyol vs Uzbekistan: Mampukah La Rojita Raih Hasil Sempurna di Grup B?
Ia menjelaskan, pada pertandingan antara Persik Kediri dengan PSM Makassar di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (18/12), Persik Mempunyai Kesempatan Demi menyamai kedudukan dalam durasi normal, sesaat setelah goal yang di lakukan PSM.
Selain itu, kedua klub juga dirugikan dari sisi waktu bermain serta dari sisi Imej kedua klub dengan munculnya berbagai opini liar yang Terang Terang menciderai Imej persepakbolaan nasional.
“Ini guna menjaga marwah kasta kompetisi tertinggi Tanah Air ini,” katanya.
Pihaknya juga mengungkapkan terkait dengan pertandingan antara Persik Kediri dengan PSM Makassar pada Selasa tersebut. Yakni, pada menit ke-52.30 Persik Kediri melakukan serangan dari sisi kiri pertahanan PSM Makassar, lewat Bayu Otto (Nomor punggung enam) yang melepaskan umpan terobosan ke area penalti PSM Makassar, Nuri Fasya (Nomor punggung 57) mencoba melepaskan umpan silang Tetapi pemain PSM Makassar Safrudin Tahar (Nomor punggung 27) menahan bola dengan tangan.
Posisi wasit dan asisten wasit II yang dekat dan Terang dengan kejadian handball, Enggak berani mengambil keputusan, padahal Sebaiknya dengan posisi Wasit dan asisten wasit II yang ideal berani mengambil keputusan Handball dan memberikan hukuman penalti Demi PSM Makassar.
Pada menit ke-87 pertandingan terhenti, karena ketidaktegasan wasit terkait dengan kejadian di gawang Persik Kediri. Di menit selanjutnya, PSM melakukan protes keras ke asisten wasit 1, yang kemudian diduga diikuti dengan wasit mengesahkan gol PSM, yang dilanjutkan dengan selebrasi berlebihan dari pemain PSM yang memicu terjadinya saling lempar antara pemain PSM Makassar dan penonton Persik Kediri. Kondisi kembali kondusif, Tetapi asisten wasit 1 berlari meninggalkan lapangan yang berimbas kepada berhentinya pertandingan.
Pada Ketika pertandingan dihentikan sementara, perangkat pertandingan melakukan koordinasi di ruang ganti, yang di hadiri oleh pihak keamanan, panitia pelaksana dan perangkat pertandingan. Percakapan berlangsung lebih dari 30 menit. Tamat kemudian, perwakilan kedua tim (Manager) dihadirkan di dalam Percakapan tersebut, termasuk dari unsur keamanan (perwakilan steward, panitia pelaksana, pihak Kapolresta Kediri, dan perwakilan Aliansi Suporter Persik Kediri).
Kedua tim, seperti dilansir Antara, bersepakat Demi melanjutkan pertandingan. Perlu ditegaskan, bahwa perwakilan PT LIB juga berada di Letak Stadion Brawijaya, Kediri. Keputusan melanjutkan pertandingan juga dinilai telah sesuai dengan Pasal 15 Regulasi Kompetisi Aliansi 1 BRI 2023/2024.
Pada penambahan waktu, terdapat serangan dari Persik Kediri yang menghasilkan bola masuk ke gawang PSM Makassar, kejadian ini dinilai serupa dengan peristiwa goal oleh PSM Makassar di menit ke-86. Tetapi, atas goal Persik Kediri tersebut, wasit Enggak mengesahkannya sebagai goal, dan Persik Kediri dapat menerima keputusan wasit tersebut.
“Persik Kediri selalu menjadi tuan rumah yang Berkualitas Demi klub manapun yang bertanding di Stadion Brawijaya Kediri dan telah menjadi saksi bagi kedamaian dan rasa kekeluargaan yang di hadirkan oleh Persik Mania, terhadap siapapun suporter tim Rival, tim Rival dan juga perangkat pertandingan,” kata dia. (DIM)
Baca Juga:
Polisi Sebut Tiga Orang Terluka Akibat Kericuhan Ketika Aksi Unjuk Rasa Aremania