DALAM era transformasi digital yang semakin pesat, berbagai industri telah melakukan digitalisasi dalam proses bisnis di perusahaan masing-masing.
Termasuk di dalamnya industri minyak dan gas yang merupakan sektor sangat kompleks dan padat modal, dengan operasi penUh risiko serta tantangan.
Dari eksplorasi, produksi, hingga rantai pasok, seluruh proses memerlukan pengelolaan yang teliti dan berkelanjutan. Buat itu, penerapan teknologi digital, seperti IoT dan AI menjadi kunci untuk mengoptimalkan kinerja operasional.
Dalam acara Focus Group Discussion yang digelar SKK Migas, beberapa waktu lalu, banyak pihak yang terlibat dalam diskusi dan memaparkan ide-ide dan solusi untk digitalisasi minyak dan gas.
Salah satunya adalah PT Telkom Indonesia yang pada event tersebut diwakili Senior Manager Research & Innovation Management I Ketut Akbar Enriko.
Enriko memaparkan solusi IoT dan AI dalam monitoring sumur gas, sistem track & trace logistik, HSE video analitik, dan fire detection system.
Menurut dia, riset tentang solusi-solusi tersebut telah dilakukan selama beberapa tahun dan telah diimplementasikan di lapangan oleh perusahaan minyak dan gas nasional. Benefit dari implementasi sistem IoT dan AI ialah peningkatan produktivitas, penghematan bea operasional dan percepatan proses bisnis perusahaan.
“Solusi IoT dan AI yang ada di Telkom banyak berasal dari riset-riset bersama beberapa universitas maupun bekerja sama dengan perusahaan dan startup di dalam dan luar negeri,” jelasnya.
Sementara itu, Muhammad Subhan Iswahyudi, Senior General Manager Telkom Corporate University, menambahkan, PT Telkom senantiasa berkomitmen menjadi motor penggerak digitalisasi di Indonesia.
“Telkom siap berkolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari pemerintah, akademisi, sektor bisnis lain, maupun startup untuk memajukan ekosistem IoT dan AI di Indonesia,” tandasnya.