Obrolan Budayawan Kendati Telat, Kehadiran Kementerian Kebudayaan Tetap Dibutuhkan

Obrolan Budayawan: Kendati Telat, Kehadiran Kementerian Kebudayaan Tetap Dibutuhkan
Ilustrasi(MI/Rendy Ferdiansyah)

BUDAYAWAN dan Sejarahwan Kepulauan Bangka Belitung Dato’ Ahmad Elvian menegaskan kementerian kebudayaan dipandang sangat dibutuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ketegasan itu di sampaikanya Demi menjadi narasumber dalam obrolan budaya di Sungailiat bertajuk “Urgensi Kementerian Kebudayaan Bagi Penggerak Budaya” di Pundok Atok Kulop. Kamis (31/10).

“Kementerian kebudayaan ini sangat dinanti dan di tunggu kehadiran di rentang Daerah yang luas ini, agar budaya Bisa terurus dengan Bagus. Kebudayaan itu kompleks dan sistem yang berlaku dimasyarakat itu semuanya hasil dari budaya,” kata Akhmad Elvian

Sekretaris Lembaga Adat Melayu Negeri Serumpun Sebalai itu juga Menyantap kehadiran Kementerian Kebudayaan sebuah keharusan bagi bangsa Indonesia yang Mempunyai Berbagai Corak budaya.

Cek Artikel:  7 Negara Lakukan Uji Coba Vaksin Kanker Paru-Paru Pertama di Dunia

“Kebudayaan itu adalah budi dan daya yang lahir dari cipta, rasa dan karsa Sosok. Bayangkan Terdapat 700an lebih Bangsa di Indonesia, Berbagai Corak bahasa dan adat istiadatnya, sangat kompleks bukan sekedar seni musik, tari atau secara mikro saja tapi juga harus dipandang dari sisi makronya, ya mudah-mudahan dengan lahirnya kementerian kebudayaan pengelolaan kebudayaan akan lebih terurus dan terbina dengan Bagus,” ujarnya.

Sementara, budayawan muda Kepulauan Bangka Belitung, Ahmadi Sofian menilai dengan lebel Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya, kehadiran Kementerian Kebudayaan dirasakannya sedikit telat, meskipun ia tetap optimis terhadap upaya yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto membentuk Kementerian Kebudayaan di Kabinet Merah Putihnya

Cek Artikel:  Panduan Terjamin Berolahraga Ketika Lara Ketika Harus Berhenti dan Ketika Bisa Dilanjutkan

“Indonesia ini negara besar, budayanya sangat-sangat banyak dan itulah kekayaan hakiki kita, sebetulnya sudah telat tapi lebih Bagus dari pada Enggak sama sekali, Jika bagaimanapun saya tetap optimis urusan budaya ini akan menjadi lebih Bagus ketika ini Terdapat kementerian sendiri, jadi kebudayaan Enggak bercampur aduk Kembali dengan Pariwisata, pemuda dan olah raga seperti yang terjadi Demi ini di Bangka Belitung. Dengan berdiri sendiri itupun belum tentu terurus apalagi bercampur dengan yang lain”, katanya.

Ahmadi Sofian juga mengaku meegenal sosok Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menuruutnya cukup intens bergerak di Daerah kebudayaan.

“Bagaimana beliau cukup banyak mengoleksi alat-alat kebudayaan dan beliau mengerti soal budaya, dengan ini harapannya menurut saya cukup optimistis walaupun mungkin belum dapat maksimal karena ini kementerian baru dan kita juga Enggak Bisa menuntut maksimal Tetapi setidaknya Cita-cita ini Terdapat dan Tiba ke daerah,” tambahnya

Cek Artikel:  Jakarta Menuju Kota Dunia, Design Week Jadi Syarat Krusial

Di sisi lain. Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Privinsi Kepulauan Bangka Belitung Wydia Kemala Sari mengungkapkan harapannya Demi budaya Bangka Belitung setelah adanya Kementerian Kebudayaan di Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto.

“Kami berharap kebudayaan Bangka Belitung mendapat sorotan dari sisi anggaran agar lebih besar, sehingga kami Bisa lebih Konsentrasi memperhatikan kabupaten/kota dalam mengembangkannya. Dan yang paling Krusial Kembali adalah mandatori pusat karena dalam penganggaran itu Kemendagri selalu mengeluarkan, ini yang harus dianggarkan,” ucapnya. (H-2)

 

Mungkin Anda Menyukai