Korean Air Gelar Penyelidikan Usai Pesawat Alami Gangguan Sistem Tekanan Udara

Liputanindo.id – Korean Air menggelar penyelidikan terkait insiden darurat yang terjadi pada Sabtu (22/6). Insiden itu melibatkan Boeing 737 Max 8 dan menyebabkan 17 penumpang mendapat perawatan medis.

“Kami sepenuhnya bekerja sama dengan Segala pihak berwenang terkait Buat menyelidiki keadaan seputar insiden tersebut. Kami meminta Ampun kepada Segala yang terkena Akibat insiden ini,” kata perwakilan Korean Air, dikutip AFP, Selasa (25/6/2024).

Penerbangan KE189 Boeing 737 Max 8 berangkat dari Bandara Dunia Incheon menuju Bandara Dunia Taichung pada pukul 16.45 pada hari Sabtu (22/6) dengan 125 penumpang di dalamnya. Pesawat tujuan Taiwan terpaksa dialihkan kembali ke Incheon setelah lepas landas selama 50 menit.

Berdasarkan data layanan pelacakan penerbangan Flightradar24, Korean Air turun dari ketinggian 25.000 kaki dalam waktu 15 menit. Insiden itu menyebabkan 17 penumpang menderita sakit gendang telinga dan hiperventilasi.

Cek Artikel:  Usai Lantik Muhammad Yunus, Pakistan Sayai Tertarik Mempererat Kerja Sama dengan Bangladesh

“Tujuh belas penumpang di antara 125 orang di dalamnya menerima perawatan medis dan dipulangkan tanpa cedera serius,” kata maskapai itu.

Insiden hari Sabtu terjadi ketika Boeing mengalami berbagai masalah produksi dan kontrol kualitas pada pesawat komersialnya sejak awal tahun 2023. Hal ini termasuk insiden pada bulan Januari di mana sebuah 737 MAX yang dioperasikan oleh Alaska Airlines terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah panel badan pesawat meledak di tengah penerbangan.

Mungkin Anda Menyukai