Liputanindo.id JAKARTA – Nilai Ubah rupiah dibuka melemah 0,38% ke posisi Rp15.940 per dolar AS pada perdagangan Rabu pagi (1/11/2023) dibanding kemarin.
Rupiah jeblok di tengah sikap wait and see investor menunggu sederet data Krusial hari ini.
Baca Juga:
Inflasi Februari 2024 Tembus 0,37%, Dampak Tingginya Harga Beras
Pelemahan ini berbanding terbalik dengan kemarin. Pada perdagangan Selasa (31/10/2023), rupiah ditutup menguat 0,03% ke posisi Rp 15.880 per Dolar AS
Pelemahan awal November ini juga membayangi kinerja Tak baik rupiah pada Oktober 2023.
Perdagangan rupiah akan dibayangi sejumlah sentimen Bagus dari dalam negeri ataupun luar negeri. Di antaranya adalah inflasi Indonesia pada Oktober hingga puncaknya pengumuman bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Menyaksikan sentimen domestik, data inflasi Indonesia bakal diumumkan hari ini yang diperkirakan menunjukkan kenaikan laju inflasi Indonesia Bagus secara year on year (YoY) maupun month to month (MoM).
Pelaku pasar berspekulasi Bank Indonesia (BI) akan Meningkatkan Kembali Etnis Kembang acuannya pada Rapat Dewan Gubernur BI mendatang karena diperkirakan The Fed akan Meningkatkan Etnis Kembang 25 bps (basis points) di akhir tahun ini. (HAP)
Baca Juga:
Pemerintah Kaji Tarif Batas Penerbangan, Airlangga: Transportasi Penyumbang Terbesar Inflasi