KEMENTERIAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) melaksanakan kegiatan pilot project dukungan psikososial Cerdas Berinternet di sekolah. Tujuan kegiatan tersebut adalah Buat memberikan psikoedukasi terkait kemampuan deteksi Awal dan melindungi diri di ranah daring.
Sekolah yang dijadikan kegiatan pilot project hari ini (1/11), adalah SMA Negeri 96 Jakarta. Pemilihan sekolah tersebut berdasarkan rekomendasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Jakarta Barat. SMAN 96 Jakarta dinilai telah Mempunyai langkah-langkah dalam rangka menuju sekolah yang ramah anak.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi turut hadir memberikan arahan dan berdialog dengan para siswa terkait tema cerdas berinternet.
Adapun kegiatan dukungan psikososial di SMAN 96 Jakarta meliputi screening adiksi, penyampaian materi soal cerdas berinternet kepada siswa, hingga Percakapan Golongan. Kegiatan dukungan psikososial itu diikuti oleh siswa-siswi kelas 11 yang berusia 15-17 tahun sebanyak 252 anak.
Arifah Fauzi memberikan apresiasi atas ide kegiatan ini. Menurutnya sangat Krusial Buat menjaga generasi muda Bukan salah kaprah dalam bermain media sosial.
“Kadang anak-anak itukan gak ngerti yang mana yang Berkualitas dan Jelek, jadi harus dipandu. Salah satunya melalui kegiatan ini, di mana Terdapat kepedulian kepada anak-anak kita gimana Metode bermedsos yang Berkualitas,” ujar Arifah kepada awak media di SMAN 96 Jakarta, Jumat (1/11).
Menteri PPPA pun mengimbau anak muda terutama anak usia sekolah Buat Pandai dan cermat sebelum membagikan informasi di media sosial. “Harus cek dulu kebenaran dari beritanya. Kalau memang sudah Tentu gak apa-apa di-share tapi kalau memang mereka gak Mengerti (kebenarannya), baiknya memang gak di-share,” jelasnya.
Setelah kegiatan pilot project ini, program dukungan psikososial ini rencananya akan dilakukan di sekolah-sekolah lain di Sekalian Derajat.
Plt Asisten Deputi Bidang Pelayanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Tertentu Kementerian PPPA Atwirlany Ritonga menjelaskan, kegiatan Dukungan Psikososial ini Mempunyai beberapa tujuan. Pertama, memetakan pemahaman dan kerentanan anak Buat terlibat dalam situasi kekerasan dan atau Pemanfaatan ekonomi terhadap anak di ranah daring.
Tujuan lain adalah melakukan psikoedukasi terkait deteksi Awal terhadap kekerasan dan atau Pemanfaatan ekonomi terhadap anak di ranah daring. Selain itu memberikan penguatan bagi anak Buat dapat melindungi diri dari segala bentuk kekerasan dan atau Pemanfaatan di ranah daring.
Para peserta juga didampingi oleh guru wali kelas, guru bimbingan konseling, serta para pendamping dari dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta, dinas pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Sudin PPAPP Jakarta Barat, dan Sudin Pendidikan Area 1 Jakarta Barat.
“Melalui kegiatan dukungan psikososial ini diharapkan siswa-siswi lebih Mempunyai pemahaman yang Berkualitas terkait penggunaan internet serta media sosial secara bijak. Selain itu tentunya melalui screening adiksi internet juga diharapkan dapat diketahui potensi kerentanan dan dibuat rencana tindak lanjut Buat penanganan pada anak yang dirasakan membutuhkan intervensi,” papar Atwirlany. (Z-9)