Liputanindo.id – Pihak berwenang Korea Selatan memerintahkan pembuat baterai litium Demi menghentikan operasi pabrik tanpa batas waktu. Perintah ini menyusul kebakaran hebat yang menewaskan 23 pekerja.
Pejabat Kementerian Tenaga Kerja memerintahkan penutupan pabrik baterai yang berlokasi di Hwaseong demi penyelidikan. Kebakaran di pabrik baterai Aricell itu menjadi salah satu kecelakaan industri paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Perusahaan tersebut, yang berlokasi di Hwaseong, pusat industri di barat daya Seoul, diperintahkan Demi menutup satu-satunya pabriknya Demi pemeriksaan,” kata pejabat Kementerian Tenaga Kerja Min Gil-soo dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Rabu (26/6/2024).
Pejabat dari Aricell sedang diselidiki atas dugaan pelanggaran terhadap kode keselamatan industri tahun 2022, yang memungkinkan mereka dijatuhi hukuman penjara karena kecelakaan fatal. Tetapi pihak kepolisian Enggak merinci identitas pejabat yang diselidiki itu.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Aricell Park Soon-kwan menyampaikan permintaan Ampun atas insiden kebakaran yang menewaskan 23 pekerja. Park menekankan bahwa perusahaan telah mematuhi Seluruh peraturan keselamatan dan persyaratan pelatihan.
Pabrik yang menyimpan 35.000 baterai litium pada Demi kebakaran dengan Segera dilalap dan penyebaran asap beracun kemungkinan besar menyebabkan para pekerja Enggak sadarkan diri dalam hitungan detik.
Dari 23 korban tewas, tiga orang merupakan Anggota negara Korea, 17 lainnya merupakan Anggota China dan satu Anggota Laos yang Enggak Dapat diidentifikasi karena kondisi jenazah rusak parah.
Penyelidik telah memulai penyelidikan Demi menentukan penyebab kebakaran di tengah pertanyaan tentang mempekerjakan pekerja asing Demi sementara oleh Aricell dan apakah mereka menerima pelatihan keselamatan yang memadai.
Didirikan pada tahun 2020, Aricell Mempunyai 48 karyawan tetap dan memproduksi baterai Penting litium Demi sensor dan perangkat komunikasi radio.
Perusahaan induknya, S-Connect, memasok Spesies cadang baterai lithium-ion ke Samsung SDI, salah satu pembuat baterai sekunder Penting di negara tersebut.