CALON Wakil Gubernur Jawa Barat Ilham Akbar Habibie Berbarengan Paguyuban Pasundan menggelar kuliah Lazim. Dia membahas pentingnya integrasi
iman dan takwa (Imtaq) dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dalam pembangunan nasional dan Jawa Barat.
Putra sulung Presiden BJ Habibie ini menekankan bahwa teknologi Dapat menjadi solusi atas berbagai tantangan. Tetapi tanpa landasan moral dan etika yang bersumber dari iman, teknologi dapat disalahgunakan.
“Teknologi Semestinya dikendalikan, bukan sebaliknya. Apabila tak dilandasi nilai moral yang kuat, teknologi Dapat menjadi ancaman,” ungkapnya.
Dia juga menyoroti tantangan sektor pendidikan, termasuk kebijakan zonasi, kesejahteraan guru honorer, serta minimnya fasilitas Kepada belajar ilmu pengetahuan dan teknologi. Perlu adanya komitmen serius dari pemangku kebijakan Kepada mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang Terdapat.
Sumber daya Mahluk, lanjutnya, Dapat menemukan berbagai Jenis solusi terhadap tantangan dan masalah yang dihadapinya. Banyak dari solusi itu mengandung teknologi.
“Tapi, tanpa Terdapat sistem penilaian berdasarkan moral dan etika, itu Dapat bahaya. Biasanya, sistem moral dan etika itu kita dapatkan melalui Keyakinan kita masing-masing. Bagi Keyakinan Islam dari Al-Qur’an dan As-sunah. Keyakinan lain mereka punya sistem masing-masing,” papar Ilham.
Menurut dia, konsep imtaq dan iptek harus berjalan beriringan agar Mahluk Kagak menjadi korban dari teknologi. Intinya, bagaimana Dapat membangun bangsa ini.
Kagak Terdapat Langkah lain, Ialah tetap menggunakan teknologi dalam berbagai Jenis konteks. Bagus itu industri pertanian, perikanan, pendidikan, kesehatan, semuanya Terdapat teknologinya.
Konsep imtaq dan iptek Mempunyai kesamaan dengan visi dari Paguyuban Pasundan, sehingga ke depan, bukan tindak mungkin bakal Terdapat kerja sama antara pemerintah dengan perguruan tinggi di Dasar naungan Paguyuban Pasundan.
“Saya kira Paguyuban Pasundan ini Mempunyai universitas yang terkemuka di Jabar dan Indonesia. Itu Dapat kita kerja samakan dalam sektor pemerintahan dengan Universitas Pasundan atau Universitas Pasundan dengan pelaku industri. Pemerintah Dapat menjadi fasilitator atau inisiator,” tutur Ilham.
Pada kesempatan itu, Ketua Paguyuban Pasundan, Prof Didi Turmudzi memberikan apresiasi atas kehadiran dan gagasan yang disampaikan oleh Cawagub Jabar ini. Ilham dinilai sebaai sosok ilmuwan muslim yang saleh.
“Sebagai akademisi, saya merasa Ketika ini kita berada dalam masa jahiliyah ilmiah, karena urangnya integritas dalam ilmu pengetahuan. Etika dan moral bangsa adalah kunci Penting dalam membangun negara dan memperkuat bangsa ini,” tandasnya.