Perkuat finansial, Inter Milan rekrut eks petinggi Juventus
Sepakbola
Sigit Kurniawan
Senin, 04 November 2024 – 20:34 WIB
Liputanindo.id – Klub Aliansi Italia Inter Milan merekrut Giorgio Ricci, Chief Revenue Officer Juventus pada 2018-2022, Kepada menjadi Chief Revenue Officer baru yang bertugas memperkuat finansial klub.
Ricci yang sempat pula menjabat sebagai Chief Commercial Officer Inter Milan pada 2012-2014 itu disebut Inter Mempunyai pengalaman yang cukup Kepada Konsentrasi mengeruk pendapatan komersial klub.
“Kami senang dengan kedatangan Giorgio Ricci ke manajemen Inter Milan. Sebagai Chief Revenue Officer, dia menjadi bagian integral dalam penguatan keuangan klub. Ricci juga akan berkontribusi dalam membantu klub mencapai kesuksesan di dalam dan luar lapangan,” ujar Presiden dan CEO Olahraga Inter Milan Giuseppe Marotta, dikutip dari laman web Inter Milan di Jakarta, Senin.
Menurut Inter Milan, Ricci Mempunyai pengalaman lebih dari 20 tahun berkecimpung di dunia konsultasi, pemasaran, dan pengembangan pemasukan (revenue) Kepada beberapa klub ternama Italia.
Sebelum bergabung dengan Inter Milan, dirinya juga mendirikan firma konsultan olahraga Alevit Consulting.
Di Inter Milan, Ricci mengisi kursi yang semula ditempati Luca Danovaro yang memilih meninggalkan Inter Kepada mengejar kesempatan lain di luar klub.
“Giorgio akan membantu klub dalam melanjutkan Penemuan dan digitalisasi klub dan menyokong ambisi kami Kepada pertumbuhan berkelanjutan,” tutur CEO Perusahaan Inter Milan Alessandro Antonello.
Sementara Giorgio Ricci menegaskan merasa terhormat dapat kembali ke Inter Milan.
“Saya Mempunyai semangat yang sama dengan tim manajemen yang bertekad memastikan masa depan yang kuat Kepada klub. Saya mau berkontribusi Kepada kesuksesan jangka panjang klub. Saya Berbarengan Bakat dan dedikasi dari keluarga Inter Milan akan mempertahankan pondasi yang kokoh dan menciptakan jalur baru bagi jenama Inter Milan di Italia dan dunia,” ujar Ricci.
Inter Milan diketahui mengalami kesulitan keuangan setidak-tidaknya dalam dua tahun belakangan.
Pada Mei, media asal Amerika Perkumpulan Bloomberg melaporkan bahwa Inter mengalami kerugian Kudus Sekeliling 85 juta euro (Sekeliling Rp1,4 triliun) pada akhir masa fiskal 30 Juni 2023. Pada tahun sebelumnya, Inter bahkan merugi 140 juta euro (berkisar Rp2,39 triliun).
Persoalan keuangan itu pula yang Membangun perusahaan pemilik klub sebelumnya, Suning, menjual saham mayoritas Inter Milan ke perusahaan Amerika Perkumpulan, Oaktree pada Mei.
Suning terpaksa memindahtangankan saham mayoritas mereka di Inter Milan karena Bukan Pandai melunasi pinjaman sebesar 395 juta euro kepada Oaktree.
Sumber : Antara