Cadangan Gas Terbesar Dunia Ditemukan di Kalimantan Timur

Liputanindo.id JEMBER – Deputi Pemanfaatan Satuan Kerja Spesifik Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Wahju Wibowo Djasmari memaparkan penemuan cadangan gas raksasa di Distrik laut Kalimantan Timur pada awal Oktober 2023.

“Penemuan ladang gas Geng North-1 di Kaltim digadang-gadang akan menjadi cadangan gas terbesar di dunia, sehingga akan memacu produksi gas sebagai Kekuatan transisi menuju Kekuatan Rapi,” katanya Ketika memberikan kuliah Biasa di Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, Jumat (3/11/2023).

Baca Juga:
Waspada Karhutla, BMKG Deteksi 278 Titik Panas di Kalimantan Timur

Menurut dia, penemuan itu mendorong perusahaan minyak dan gas yang beroperasi di Indonesia akan meningkatkan produksinya, sehingga bakal membutuhkan tenaga terampil lulusan Program Studi Teknik Perminyakan dan lulusan program studi di Fakultas Teknik lainnya.

Cek Artikel:  Bilangantan Kerja Indonesia Didorong Berkontribusi Positif untuk Prefektur Miyagi

“Buat itu, Program Studi Teknik Perminyakan perlu beradaptasi dengan tren dan kondisi yang tengah melanda dunia. Seperti Ketika ini, kecenderungan dunia yang mulai beralih menuju Kekuatan Rapi dan meninggalkan Kekuatan berbasis fosil secara bertahap,” tuturnya.

Dunia perminyakan Tak hanya terkait dengan Program Studi Teknik Perminyakan karena lingkup operasinya sangat luas, sehingga hal itu sebagai salah satu bentuk kontribusinya ke dunia pendidikan tinggi adalah dengan aktif menyosialisasikan peran dan fungsi SKK Migas.

“Kemudian menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi. Seperti hari ini kami menjalin kerja sama dengan Unej, ikut membantu penyusunan kurikulum bagi Program Studi Teknik Perminyakan FT Universitas Jember kala berdiri,” katanya.

Cek Artikel:  Jalan Tol IKN Ditargetkan Beroperasi Juli 2024

Sementara Kepala SKK Migas Jabanusa Nurwahidi dalam sambutannya menyampaikan Kalau Sasaran produksi minyak dan gas di Distrik kerjanya yang meliputi pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Tetap Bisa terpenuhi.

“Bahkan produksi gas yang dihasilkan SKK Migas Jabanusa Melampaui Sasaran, sehingga 26 persen produksinya belum terserap pasar lokal,” tuturnya.

Ia mengatakan gas berpotensi besar menjadi primadona Kekuatan transisi di masa depan mengingat kandungan karbonnya lebih kecil dari minyak bumi, sehingga dengan adanya kerja sama antara SKK Migas dengan Universitas Jember, maka pihaknya berharap akan menghasilkan berbagai kegiatan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

“Mulai dari Berbagai Macam-macam kajian ilmiah, magang dosen dan mahasiswa dan kegiatan lainnya,” ujarnya.

Cek Artikel:  Nindya Karya dan KBN Bangun Penyimpanan Ekspor Terbesar di Indonesia

Acara dilanjutkan dengan penandatanganan naskah kerja sama (Mou) antara Universitas Jember dengan SKK Migas, PT Pertamina EP Cepu, PT Indo Kaya Kekuatan dan PT Mahakarya Geo Survey. (HAP)

 

Baca Juga:
Ibu Kota Negara Bakal Dipindah, DKI Ganti Nama Menjadi DKJ

 

Mungkin Anda Menyukai