PULUHAN tempat pemungutan Bunyi (TPS) di Kabupaten Indramayu berada di daerah rawan bencana.
Pjs. Bupati Indramayu, Dedi Taufik, menjelaskan berdasarkan laporan desk Pilkada, sebanyak 84 TPS rawan bencana tersebut tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Indramayu. Di antaranya di Kecamatan Cikedung sebanyak 3 TPS rawan banjir, Kecamatan Lelea sebanyak 5 TPS rawan banjir Ketika hujan deras, Kecamatan Bangodua sebanyak 2 TPS rawan banjir Ketika hujan deras, Kecamatan Kertasemaya sebanyak 14 TPS rawan banjir akibat luapan Sungai Cimanuk dan di Kecamatan Krangkeng sebanyak 6 TPS rawan tergenang air.
“Penyelenggaraan pilkada yang bersamaan dengan datangnya musim hujan harus dilakukan antisipasi agar Enggak terjadi gangguan pada Ketika Penyelenggaraan pemungutan Bunyi mendatang. Termasuk dengan antisipasi memindahkan TPS ke Posisi alternatif agar pemungutan Bunyi Bisa berjalan dengan Bagus,” tuturnya, Minggu (3/11).
Demi itu, lanjut Dedi, pihaknya meminta Sekalian pihak yang tergabung dalam desk pilkada dan BPBD Kabupaten Indramayu Demi Bisa melakukan antisipasi.
Sementara itu dari Kabupaten Cirebon dilaporkan pemerintah daerah setempat juga telah memetakan sejumlah TPS yang tersebar di 10 kecamatan dipetakan berisiko dilanda bencana hidrometeorologi di musim penghujan ini. Adapun 10 kecamatan tersebut Ialah kecamatan Depok, Jamblang, Klangenan, Plumbon, Talun, Gempol, Palimanan, Gunungjati, Waled, dan Gegesik. Pj Bupati Cirebon juga telah meminta agar TPS yang sudah berada di titik rawan bencana Demi Bisa dipindahkan.
BPBD setempat juga telah melakukan simulasi penyelamatan kotak Bunyi. “Dalam upaya mengantisipasi bencana kami sudah melakukan simulasi penyelamatan kotak surat Bunyi beberapa waktu Lampau,” tutur Sub Kordinator Kebencanaan Spesialis Muda BPBD Kabupaten Cirebon Juwanda.
Simulasi penyelamatan kotak surat Bunyi ini merupakan upaya antisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, angin puting beliung, dan banjir di daerah yang telah dipetakan rawan bencana di musim penghujan ini.