Penyuka Makanan Asin, Ini Langkah Menikmati Makanan agar Tetap Nikmat tanpa Garam Berlebih

Penyuka Makanan Asin, Ini Cara Menikmati Makanan agar Tetap Nikmat tanpa Garam Berlebih
Ilustrasi, garam Buat penyedap masakan.(Dok. Freepik)

BAGI penyuka makanan asin, mengurangi garam dalam masakan akan menjadi beban tersendiri. Padahal, konsumsi garam berlebihan dapat memicu berbagai penyakit berbahaya, seperti hipertensi, jantung, dan stroke.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan batas asupan natrium dari garam maksimal 2.000 miligram per hari, tetapi banyak negara melaporkan konsumsi garam yang sering kali Melampaui batas tersebut.

Ahli gizi dan peneliti pola makan sehat, Leony Susan mengatakan bahwa penggunaan monosodium glutamate (MSG) kini mulai diperhatikan sebagai solusi efektif menikmati makanan sehat tanpa garam berlebih.

“MSG telah lelet digunakan sebagai penambah rasa umami, yang dapat meningkatkan cita rasa makanan tanpa perlu menambah banyak garam,” kata Leony dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu, (2/11).

Cek Artikel:  Dawet Sambal, Matangan Kulon Progo yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Leony Susan menyampaikan, masalah asupan garam berlebihan semakin menjadi perhatian di masyarakat modern.

Banyak masyarakat Tak menyadari bahwa garam berlebih Tak hanya berasal dari garam yang ditambahkan sendiri, tetapi juga dari makanan olahan dan siap saji. Oleh karena itu, pengurangan konsumsi garam menjadi langkah Krusial Buat menjaga kesehatan jangka panjang.

Menurut Leony, rasa umami dari MSG memungkinkan orang Buat mengurangi asupan natrium tanpa mengorbankan kualitas rasa makanan.

Penggunaan MSG dapat mengurangi kebutuhan garam dalam masakan hingga 30 hingga 40 persen karena MSG hanya mengandung Sekeliling 12 persen natrium, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan garam meja yang mengandung 39 persen natrium.

Cek Artikel:  4 Fakta Menarik Minuman Soda Pertama di Indonesia, Saparella Khas Yogyakarta

“Misalnya Begitu memasak sup, MSG dapat digunakan Buat menggantikan sebagian garam, sehingga rasa tetap Nikmat dengan kandungan natrium yang lebih rendah,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, mengurangi asupan natrium dengan menggunakan MSG Tak hanya berfokus pada rasa, tetapi juga pada kesehatan. Langkah ini sangat Krusial, terutama bagi individu yang berisiko terkena hipertensi atau masalah jantung.

Dalam jangka panjang, pengurangan asupan garam dengan Donasi MSG dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.

Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa MSG Kondusif digunakan dalam jumlah yang wajar, dan klaim negatif tentang MSG seperti sindrom restoran China, telah dibantah oleh banyak studi ilmiah.

Cek Artikel:  Enggak Tamat Rp400 ribu, Ini Roti Lobster di Jakarta

Leony menambahkan, MSG menawarkan solusi konkret Buat membantu masyarakat menikmati makanan yang tetap lezat sekaligus lebih sehat.

“Mengurangi garam bukan berarti harus mengorbankan rasa. Dengan MSG, kita Dapat mendapatkan rasa yang kaya dengan lebih sedikit natrium. Ini adalah langkah cerdas Buat kesehatan jangka panjang,” kata Leony. (ANT/Z-9)

 

Mungkin Anda Menyukai