Rektor Unisba Soroti Pemanfaatan Chat GPT di Lingkungan Akademik

Rektor Unisba Soroti Pemanfaatan Chat GPT di Lingkungan Akademik
Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Loyaldi, S.H., M.H.(Dok Unisba)

UNIVERSITAS Islam Bandung (Unisba) melantik 1.700 orang wisudawan terdiri dari Doktor, Magister, Profesi dan Sarjana gelombang II tahun akademik 2023-2024 yang dilaksanakan di Aula Esensial Unisba.

Gelaran wisuda dibagi dalam empat sesi pelantikan yakni Sabtu-Minggu (31/08-01/01/2024). Dua sesi dihari pertama dan dua sesi berikutnya dilaksanakan di hari kedua.

Melalui siaran pers yang diterima hari ini, Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Loyaldi, S.H., M.H., mengutarakan dengan bekal kompetensi unggul yang dibekali Unisba sebagai sarjana yang kompeten dan berakhlakul karimah sesuai dengan tag line Unisba yaitu excellent in Islamic spirit, agar bersegera untuk fantasyiru fil ardh dalam meraih berbagai impian yang telah didesain ketika masa-masa kuliah.

Baca juga : Lulusan Perguruan Tinggi Mesti Eksisptif Hadapi Tantangan Dunia

“Bertebaranlah dimuka bumi ini untuk mencari keberkahan dan keridhoan Allah SWT dengan diiringi doa dari kami semua. Bersegeralah menyongsong panggilan pengabdian dari masyarakat, tujukan arah masa depan karena masih banyak yang harus dikerjakan, arahkanlah langkah untuk selalu berkorban demi kemaslahatan masyarakat. Jadilah apapun yang bertaqwa. Ingat gelar bukan tujuan tapi kurbanmu,” papar Rektor Edi Loyaldi.

Dalam kesempatan itu, ia menyinggung aplikasi AI yaitu Chat GPT yang saat ini sudah menjadi percakapan sehari-hari, Rektor memberikan tips yang mengutip dari Chat GPT agar lebih bijak dalam menghadapinya, yaitu pertama agar jangan cepat puas dengan pengetahuan yang telah dimiliki selama studi. 

Cek Artikel:  Menkes Fatality Rate 10, Varian Baru Mpox Membangun Status Kewaspadaannya Naik

“Lanjutlah belajar dan meningkatkan keterampilan, dengan mengikuti kursus tambahan, membaca buku, atau melakukan proyek-proyek baru yang menantang. Ajaran agama Islam mengatakan tidak ada garis finish dalam belajar bagi seorang muslim,” terangnya.

Baca juga : Rektor UAI: Jangan Takut Gagal Kuliah Karena Kurang Biaya

Kedua , dengan manfaatkan jaringan alumni dan relasi yang wisudawan dapatkan selama studi untuk membangun karir. “Jangan ragu untuk menghubungi mereka untuk mendapatkan informasi tentang peluang pekerjaan atau masukan tentang industry,” tegasnya.

Ketiga, jangan takut untuk memulai karir dari posisi yang rendah, lakukanlah berbagai inovasi. Keempat jangan lupa dalam mengembangkan keterampilan komunikasi. Kelima ,selalu menjaga integritas dan etika professional. Keenam, terus mengikuti perkembangan industri dan teknologi.

Terakhir, Rektor Edi menyebutkan agar tidak lupa untuk menikmati proses pembelajaran dan meninggikan karir. “Seluruh ini hanya dapat dicapai dengan melalui kerja keras serta doa yang ikhlas kepada Allah,” ujarnya.

Baca juga : Jokowi Apresiasi UBL Berkontribusi Mengembangkan Pemanfaatan IT

Rektor juga berpesan agar para wisudawan bisa menjaga nama baik almamater Unisba karena alumni adalah representasi dari Unisba. “Oleh karena itu perilaku di masyarakat merupakan cerminan wajah Unisba. Jagalah nama baik almamater dengan cara berpikir, berkata dan berbuat yang baik. Tampilah penuh percaya diri sebagai pribadi dengan spirit Unisba yaitu Pejuang, Pemikir Dan Innovator,” ujarnya.

Cek Artikel:  Program Makanan Bergizi Gratis Bisa Kurangi Beban Keluarga Miskin

“Intinya jadilah pribadi yang luar biasa tetapi tetap rendah hati. Selain itu ingatlah bahwa seorang sarjana dengan beragam strata, artinya seorang ilmuwan, seorang ulul albab. Orang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah sehingga ilmu yang dimiliki hendaknya dapat meningkatkan keyakinan dan keimanan kepada Allah SWT. Itu artinya bahwa ilmu harus dibekali moral dan etika sehingga mampu membawa kemaslahatan pada umat manusia,” ucap Rektor.

Wakil Ketua Badan Pengurus Yayasan Unisba, Dr. H.M. Faiz Mufidi, SH., MH., berpesan untuk tetap pada jalur keilmuan yang dimiliki. ”Bersikap jujur, ilmiah, akademis, khususnya dalam ikut berkiprah menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan secara obyektif dan proporsional,” katanya,

Baca juga : Rektor Untar Agustinus Purna Irawan Membersamai Untar Raih Akreditasi Unggul

Faiz Mufidi juga menitipkan untuk selalu berpegang pada semangat ke-Islaman yang menjadi ciri penting sarjana Unisba. Tak mudah larut dalam dunia pragmatisme sesaat, dan berpikirlah untuk masa depan yang lebih panjang. ”Tunjukkan sikap ilmiah yang Islami, berbuatlah dalam semangat pengabdian yang tinggi seperti layaknya sarjana Muslim yang profesional,” ungkapnya.

Lebih lanjut pesannya agar senantiasa mengedepankan kekuatan spiritualitas. ”Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan satu-satunya jaminan kepuasan manusia, karena masih ada satu dimensi yang sering luput dari telaah para sosiolog ataupun teknolog, yaitu dimensi spiritualitas,” tukasnya.

Cek Artikel:  10 Hobi yang Pandai Dilakukan untuk Usia 40 Mengertin ke Atas

Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wil. IV, Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T., IPU., mengapresiasi kinerja Unisba sebagai salah satu perguruan tinggi yang memiliki nilai sejarah di wilayah Jawa Barat. “ Secara konsisiten Unisba terus memberikan layanan Pendidikan yang berkualitas untuk masyarakat. Bukan hanya sekedar Pendidikan yg memilki kompetensi hebat saja tetapi juga nilai-nilai akhlak yang mulia,” katanya.

Dalam catatan LLDIKTI Wil. IV kata Dr. Samsuri, Unisba terus mengalami peningkatan tata Kelola dan ketaatan azasnya, juga terus mendongkrak kualitas yang terbukti dengan dimilikinya jenjang S3 untuk beberapa program studi, memiliki Fakultas Topengteran, dan memiliki akreditasi Unggul.

“Tentu ini cerminan kampus yang besar. Saya terus mengingatkan esensi sebagai kampus khusunya kampus besar adalah membangun peradaban yang senantiasa harus diisi dengan orang-prang yang beradab,” ungkapnya.

Pada wisuda kali ini, lulusan terbaik dengan IPK tertinggi diraih oleh Siti Asiyah Nur Afifah dari Prodi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dengan IPK 3,98, sedangkan lulusan tercepat adalah Annisa Nurul Amalia dari Program Studi Ekonomi Pembangunan FEB dalam waktu 3 tahun 10 bulan 10 hari. Disamping itu lulusan termuda yaitu Haliza Rifdahaya Rurianti dari Fakultas Ilmu Komunikasi dalam usia 20 tahun 10 bulan 11 hari. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai