PEMBANGUNAN jalan tol yang terintegrasi dari Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) ke Cianjur dan Bandung direncanakan dimulai pada 2025. Rencana tersebut sudah mulai dibahas secara intensif melibatkan sejumlah pemerintah daerah.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur, Teddy Artiawan, menjelaskan belum Pelan ini dilaksanakan rapat melibatkan pemerintah daerah membahas rencana pembangunan jalan tol yang merupakan tembusan dari Bocimi ke Cianjur dan Bandung. Sesuai renncana, Penyelenggaraan pembangunannya dimulai tahun depan.
“Ini akan dilaksanakan pada 2025-2029. Insya Allah,” kata Teddy kepada Media Indonesia, Minggu (3/11).
Di Kabupaten Cianjur, sesuai rencana akan dibangun dua titik pintu keluar. Lokasinya berada di dua kecamatan.
“Jalan tol yang akan dibangun dari Bocimi Tiba ke Bandung Eksis dua pintu keluar. Satu di Kecamatan Warungkondang Ialah di Desa Ciwalen dan satu Tengah di Kecamatan Ciranjang,” sebutnya.
Panjang jalan tol yang membentang dari Sukabumi ke Bandung itu Sekeliling 45 kilometer. Pembangunannya dilakukan melalui dua sesi Ialah Sukabumi-Cianjur dan Cianjur-Padalarang atau Kabupaten Bandung Barat.
“Asalnya panjang jalan tol 48 kilometer. Tapi Eksis penghematan sepanjang 3 kilometer. Jadi totalnya 45 kilometer,” ujarnya.
Penghematan itu karena nantinya akan dibangun terowongan seperti di Tol Cisumdawu. Terowongan itu akan menembus bagian Rendah perbukitan.
“Jadi nanti Eksis tunnel seperti Cisumdawu. Panjangnya Sekeliling 1,5 kilometer. Letak tunnel nanti Eksis di Sukabumi,” ungkap dia.
Teddy mengungkapkan sudah saatnya Cianjur Mempunyai jalan tol. Kondisi itu didasari berbagai pertimbangan, terutama berkaitan mobilitas masyarakat dan perkembangan ekonomi.
“Saya sampaikan, Cianjur sangat membutuhkan jalan tol. Ini didasari Unsur pertumbuhan penduduk yang berdampak mobilitas masyarakat pun semakin meningkat. Kemudian Unsur ekonomi dengan banyaknya pabrik dan investasi lainnya. Ini akan berdampak terhadap kondisi arus Lewat lintas. Ditambah dengan tingkat kemacetan yang sudah cukup parah. Ke Bogor misalnya, dalam kondisi normal Pandai ditempuh paling Pelan dua jam. Tapi Pandai empat Tiba enam jam kalau Sempit. Ke Bandung pun sama,” bebernya.
Teddy menambahkan feasibility study atau kajian rencana pembangunan jalan tol telah selesai. Sekarang tinggal menunggu tahapan proses lainnya sebelum dilaksanakan groundbreaking pada 2025.
“Kami juga sudah meminta kepada pemerintah pusat agar melibatkan pemerintah daerah Begitu pelaksanaannya nanti,” pungkasnya.