BAKAL calon gubernur DKI Jakarta sekaligus Sekretaris Kabinet, Pramono Anung Wibowo, buka suara soal cuitan atau twit lamanya di akun X (dulu Twitter) yang dikorek netizen seiring pencalonannya pada kontestasi Pilkada 2024. Cuitan Pramono sekitar tahun 2010 itu dinilai seksis dan misoginis.
Pramono tidak mengelak dan bertanggung jawab atas cuitan-cuitan lamanya. Kendati demikian, ia berkilah bahwa Twitter era 2010 banyak digunakan orang untuk bercanda. Menurutnya, pembacaan berbeda mengenai konteks penggunaan media sosial juga berlaku jika membandingkan konten TikTok hari ini dibanding 15 tahun yang akan datang.
“Apa yang saya sampaikan di Twitter saya, itu lebih pakai hastag #nyantai ah. Dan itu semuanya tentang bercandaan yang ramai,” kata Pramono usai mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta bersama pasangannya, Rano Karno, di Kantor KPU DKI Jakarta, Rabu (28/8).
Baca juga : Pendukung Kekasih Bacagub-Bacawagub Diimbau Tertib saat Pendaftaran
Ia meyakni, semua pengguna Twitter pada saat itu juga melakukan hal yang sama dengannya. Dalam kesempatan tersebut, Pramono menegaskan tidak menyesal atas cuitan-cuitannya. Bagi Pramono, apa yang dinilai masyarakat saat ini terkait cuitan tersebut pada saat itu hanyalah bercanda semata.
“Apakah saya menyesal melakukan itu? Enggak,” terang Pramono.
“Karena saya sama sekali tidak pernah menghujat seseorang, merendahkan orang, kemudian juga pornografi. Ndak ada. Bahwa kemudian ada kata-kata yang “sedikit guyonan”, memang ada, dan itu saya bertanggung jawab mengenai hal itu,” tandasnya.
Baca juga : Ridwan Kamil Hormati Putusan MK soal Ambang Batas Pencalonan Pilkada
Sejumlah cuitan Pramono yang dinilai seksis dan misoginis di antaranya:
“Kesamaan LOKET dan TOKET.. Kalau pengen tahu sama2 DIINTIP.. #nyatai ah.” pada 12 November 2010
“Cewek berbaju seksi itu aneh, dilihatin dibilang kita kurang ajar, kalau kita cuekin, dibilang kita homo #Nyantai ah..,” pada 8 Oktober 2011.
Sebelumnya, Ridwan Kamil yang juga dideklarasikan untuk calon gubernur Pilkada Jakarta 2024 menjadi perbincangan di Twitter/X. Hal itu lantaran cicitan-cicitan lamanya kembali muncul. Cuitan lama RK bervariasi. Mulai dari dirinya mengomentari tentang orang Jakarta hingga hal-hal yang sepertinya spontan yang dipikirkan.
Kang Emil, atau sekarang meminta disebut Bang Emil, pun lalu mencicit panjang tentang cuitan-cuitan lamanya. “Dulu 12-15 tahun yang lalu sebelum jadi pejabat publik, saya memang aktif bermain Twitter (sekarang X). Sebagaimana nature-nya platform tersebut, saya berekspresi secara bebas. Kadang penuh kritik pedas, kadang nyindir, sering juga nyinyir. Sering saya katakan di mana-mana, dulu saya adalah netizen yang marah—bahkan julid,” cicit Ridwan Kamil melalui akun Twitter/X miliknya, @ridwankamil. (P-2)
