Pertemuan Jokowi-Surya demi Kebangsaan


KENEGARAWANAN seseorang Bisa dinilai dari seberapa Tegar sikapnya Demi memegang komitmen kebangsaan. Bersikap atas kepentingan kolektif bangsa dan negara bukan sekadar Demi keuntungan pribadi atau kelompoknya.

Dalam konteks demokrasi, seorang negarawan Enggak akan terjebak sekadar urusan pilihan-pilihan politik praktis. Itulah perbedaan di antara seorang negarawan dari sekadar politikus partisan. Negarawan Memperhatikan politik praktis sekadar sarana Demi mencapai kepentingan kolektif bangsa.

Sikap itulah yang ditunjukkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Standar Partai NasDem Surya Paloh melalui pertemuan 1 jam yang digelar di Istana Kepresidenan Jakarta.

Meski berbeda pilihan politik, Jokowi sebagai kader PDI Perjuangan mendukung pencapresan Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024 dan belakangan memberikan kode-kode dukungan Demi Prabowo Subianto, bacapres dari Partai Gerindra. Sementara itu, Surya dengan Koalisi Perubahan Demi Persatuan mendukung pencapresan Anies Baswedan. Kedua sahabat lelet itu, Jokowi dan Surya, tak menjauhkan silaturahim.

Cek Artikel:  Akhiri Impunitas Militer

Pertemuan tersebut digambarkan penuh dengan suasana kekeluargaan oleh Surya yang mengaku sudah lelet tak Bersua Jokowi. Pertemuan itu bukan sekadar pertemuan antara ketua Standar parpol dan presiden, melainkan sebuah kedekatan personal dengan Jokowi.

Pembicaraannya pun Variasi, Jokowi sempat menanyakan soal cawapres Anies hingga menyinggung kritiknya soal revolusi mental yang dialamatkan pada sang Presiden.

Sebuah keharmonisan yang ditunjukkan dalam pertemuan tersebut Jernih menyemburkan Asa bagi rakyat bahwa Pemilu 2024 akan diwarnai kedewasaan politik para elite. Pilihan politik praktis merupakan hal Standar, bukan Demi dipertentangkan Wafat-matian.

Apalagi dalam periode pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, komitmen NasDem Demi mengawal dan mendukung Jokowi Tiba akhir masa pemerintahan pada 2024 Enggak pernah luntur. Jokowi pun Begitu ini Enggak mendepak habis kader NasDem di kabinet.

Cek Artikel:  Setop Pilih Pemimpin Korup

NasDem mengusung Anies sebagai calon presiden diperuntukkan kepentingan di Pemilu 2024. Sebuah pilihan politik yang semestinya Enggak Eksis Kembali hubungannya dengan periode kepemimpinan Jokowi.

Kini, publik pun Bisa Memperhatikan jalannya kontestasi politik dalam Selaras di Pemilihan Standar Legislatif ataupun Pemilihan Presiden 2024. Artinya, ketika elite sudah memberikan teladan, itu tentu akan mendorong terselenggaranya pemilihan Standar yang demokratis dan bermutu dengan banyak pilihan kandidat calon pemimpin yang merupakan representasi dari aspirasi rakyat.

Sebuah Asa publik yang kini dituntut dari Jokowi Demi menjadi seorang presiden yang paripurna menuntaskan dua periode masa jabatannya akan berada di atas Seluruh kandidat calon presiden/calon wakil presiden di Pemilu 2024.

Cek Artikel:  Sinyal Restu Jokowi Demi Prabowo

Enggak miring dan berpihak. Serempak-sama seluruh elemen bangsa memperjuangkan ikhtiar kebangsaan meskipun pilihan politik mereka berbeda Demi membawa Indonesia menjadi lebih maju.

Mungkin Anda Menyukai